Sementara penentuan tahun barunya sederhana, perhitungan tahun dalam penanggalan China sedikit rumit.
"Unsur musim dimasukkan dalam penanggalan," kata Hakim.
Jika memakai unsur bulan saja, tahun baru dalam kalender Tionghoa akan sama nasibnya dengan tahun baru Islam.
Bisa-bisa ada tahun baru yang jatuh pada musim dingin.
Masuknya perhitungan musim inilah letak perpaduan unsur matahari dan bulan dalam kalender Tionghoa.
Seperti diketahui, gerak semu tahunan matahari merupakan penentu musim di bumi.
Saat matahari berada di 23,5 derajat Lintang Selatan misalnya, belahan selatan akan mengalami musim panas, dan belahan utara akan mengalami musim dingin.
Baca Juga : Dipanggil Polda Jatim, Adik Julia Perez Diduga Terlibat Prostitusi Artis Online
Dengan memasukkan unsur musim, satu bulan dalam kalender Tionghoa tetap berlangsung antara 29 dan 30 hari seperti sistem kalender Islam.
Namun, kemudian, akan ada bulan kabisat atau Lun Gwee.
Lama bulan kabisat 29-30 hari juga.
Penambahan dilakukan setiap 2,7 tahun sekali. Jadi, ada satu tahun dalam kalender Tionghoa yang punya 13 bulan.