SUAR.ID - Ramen identik sebagai makanan yang berasal dari Jepang.
Ramen merupakan makanan serupa mie yang dikenal di Indonesia. Kosakata ramen mucul dari sebutan orang lokal Jepang terhada[ lamian (baca: lamyen).
Sedangkan lamian sendiri berarti mie yang direnggangkan menurut bahasa China dialek Hokkian.
Ternyata ramen tidak diciptakan oleh orang Jepang melainkan sebuah kuliner peranakan Tionghoa di Jepang.
Baca Juga : 10 Pria Tersedak Sup Mochi Saat Rayakan Tahun Baru di Jepang, 1 Orang Meninggal Dunia
Mengenai cara masuknya lamian ke Jepang, George Solt, The Untold History of Ramen (2014) membabarkan dua kisah mengenai kemungkinan dibawanya lamian ke Jepang.
Cerita pertama, seorang Tionghoa pencari suaka bernama Shu Shunsui kabur dari China menuju Jepang.
Di Jepang, ia mengabdi sebagai penasehat seorang tuan bernama Tokugawa Mitsukuni pada 1660-an.
Konon, Shunsui mengenalkan racikan lamian pada Mitsukuni, meskipun tak ada satu pun catatan ilmiah mengenai kejadian ini.
Kisah kedua bercerita tentang seorang koki Tionghoa di Restoran Rairaiken yang kemudian memopulerkan shina soba – mi china.
George Solt yang juga merupakan peneliti di New York University, Amerika Serikat ini menilai jika kisah ini lebih masuk akal.
Shina soba ini memiliki tekstur yang lebih lentur dan kenyal karena adonannya direndam kansui.
Selain itu, shina soba yang nantinya dijuluki ramen juga berwarna kuning, berbeda dengan soba Jepang yang pucat. Popularitas ramen di Jepang kian melejit pada awal abad ke-20.
Laju industrialisasi dan urbanisasi yang terus menggeliat dibarengi dengan mekanisasi demi efisiensi waktu.
Fenomena ini berdampak pada produksi ramen yang tak lagi diregangkan dengan tangan manusia, melainkan dengan mesin. Penyiapannya pun tergolong singkat, sedangkan nilai gizinya cukup baik untuk kalangan pekerja yang hanya punya sedikit waktu istirahat.
Di masa ini pula, Jepang menginvasi dan menguasai China.
Praktis, pertemuan budaya kedua bangsa, termasuk kuliner, semakin tak terelakkan.
Ramen pun makin digemari, bahkan dianggap lebih sehat ketimbang soba atau udon, dua mi tradisional Jepang, karena punya kandungan minyak, daging, dan lemak yang lebih banyak.
Namun, kelangkaan pangan di masa Perang Dunia II sempat memudarkan peredaran ramen, sebelum Nissin menemukan “ramen instan” pada 1958.
Baca Juga : Kisah Sedih di Balik Mie Ayam Seharga Rp2.000 yang Dijual Rika di Sragen dan Jadi Viral
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Bukan dari Jepang, Ternyata Ramen Berasal dari China"