Hal ini diperparah dengan faktor cuaca di perairan tersebut.
“Karena digabung, menimbulkan tinggi tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban dan kerusakan yang luar biasa,” kata Rahmat Triyono, kepala BMKG dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12).
Korban terus bertambah
Korban tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12), terus bertambah.
Seperti dilaporkan Tribun Wow, hingga Minggu (23/12) pukul 16.00 WIB, korban meninggal akibat tsunami Banten menjadi 222 orang.
Info ini didasarkan pada unggahan Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Twitter pribadinya.
Baca Juga : Salah Emoji, Tweet BMKG terkait Tsunami Banten pun Dihapus: Ini 4 Emoji yang Kerap Disalahartikan Gunanya
Selain jumlah korban meninggal, jumlah korban luka-luka juga bertambah menjadi 28 orang, Minggu (23/12).
Sementara 28 orang masih dinyatakan hilang.
Kerugian akibat tsunami Selat Sunda tersebut juga tercatat sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 Unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, dan 350 perahu rusak.