Follow Us

2 Bulan Hidup dengan Peluit di Bronkusnya, Asep Akhirnya Bisa Bernapas Lega Setelah Dioperasi

Suar.id - Sabtu, 22 Desember 2018 | 12:09
 Tampak Asep Yaya (9) tengah digandeng ayahnya Subandi (56) saat pulang usai proses observasi pasca pengangkatan peluit yang bersarang di saluran pernafasan Asep.
(KOMPAS.com/AGIE PERMADI)

Tampak Asep Yaya (9) tengah digandeng ayahnya Subandi (56) saat pulang usai proses observasi pasca pengangkatan peluit yang bersarang di saluran pernafasan Asep.

Sebelum diperkenankan pulang, tim dokter juga sudah mengingatkan orangtua Asep untuk lebih hati-hati memperhatikan anak-anaknya.

"Kami sudah edukasi orangtuanya agar hati-hati bila anaknya main atau memasukan sesuatu ke dalam mulutnya," tutur Ayu.

Baca Juga : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Jadi Terdakwa Kasus Narkoba Reza Bukan Digugat Cerai Istrinya

Sejak tiba di RSHS, Rabu (19/12/2018) pukul 14.00 WIB, Subandi (49), ayah Asep, setia menunggu anaknya hingga akhirnya pulang Jumat siang ini.

Subandi mengaku senang dan lega sebab kini Asep sudah kembali normal seperti sediakala.

"Alhamdulilah asa (serasa) lega hati saya lihat anak sehat, senang, Pak," katanya.

Sudah sebulan, Asep enggan sekolah karena malu diejek teman-temannya lantaran bunyi peluit yang keluar ketika anak yang masih duduk di kelas lima SD ini bernafas terengah-engah.

Namun kini setelah peluit berhasil dikeluarkan, Asep malah tak sabar ingin sekolah dan bermain bersama teman-temannya kembali.

"Katanya mau sekolah lagi, ngaji lagi, enggak mau pere (libur)," tutur Subandi senang.

Asep, lanjut dia, merupakan anak aktif yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Bahkan, kata Subandi, anak ketiganya itu seperti memiliki hobi yang unik, yakni mengutak-atik barang, khususnya barang elektonik.

"Emang suka ngotak-ngatik barang elektronik. Di rumah saja, ada radio bekas dibongkar, terus ponsel," katanya.

Meski begitu, berkaca dari pengalaman saat ini, ke depan Subandi akan berusaha untuk lebih hati-hati lagi memperhatikan anaknya ini agar kejadian serupa tak terulang kembali.

Source : kompas

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest