Ia juga bertemu dengan pria yang akhirnya menjadi suaminya dan memiliki tiga anak kembar.
Tetapi pada tahun 2015 saat ia kembali ke Tiongkok untuk bertemu dengan keluarganya, Tursun ditahan dan dipisahkan dengan anak-anaknya yang masih bayi.
Muslim Uighur
Ketika Tursun dibebaskan tiga bulan kemudian, salah satu dari anak kembarnya meninggal dunia karena masalah kesehatan.
Tursun kembali ditangkap dua tahun kemudian di tahun 2017.
Beberapa bulan kemudian, Tursun kembali ditahan untuk ketiga kalinya dan menghabiskan tiga bulan di sebuah sel yang penuh sesak dengan 60 perempuan Uighur lainnya.
Mereka harus tidur secara bergantian, menggunakan toilet dengan diawasi kamera pengamanan, dan menyanyikan lagu-lagu yang memuji Partai Komunis China.
Tursun juga mengatakan, ia dan perempuan tahanan lain dipaksa meninum obat yang tidak diketahui.
Seperti pil yang membuat mereka pingsan, dan cairan putih yang menyebabkan penderahan bagi beberapa perempuan serta terhentinya menstruasi mereka.
Tursun menyebut, sembilan perempuan di selnya meninggal selama tiga bulan di sana.
Pernah suatu hari, Tursun dimasukkan dalam sebuah ruangan dan didudukkan di kursi tinggi, kaki dan tangannya diikat.