Suar.ID -Jangan Khawatir, Bukan Cuma karena Covid-19, Ternyata Ini Penyebab Lain Penurunan Kadar Oksigen dalam Darah.
Seiring lonjakan kasus baru covid-19, kebutuhan oksigen juga mengalami peningkatan signifikan.
Sebab, sebagian pasien covid-19 mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah.
Rendahnya kadar oksigen dalam darah di dunia kesehatan dikenal dengan hipoksemia.
Baca Juga: Penting Banget! Tingkatkan Kadar Oksigen dalam Darah Ternyata dapat Dilakukan dengan 6 Cara Ini
Melansir Mayo Clinic, hipoksemia adalah tanda adanya masalah yang berkaitan dengan pernapasan atau sirkulasi, dan dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti sesak napas.
Seseorang dapat didiagnosis mengalami kekurangan oksigen apabila kadar oksigen darah dari hasil pengukuran analisis gas darah kurang dari 75 mmHg.
Kadar oksigen dalam darah di bawah 60 mmHg menunjukkan kondisi kekurangan oksigen sangat parah dan biasanya membutuhkan oksigen tambahan.
Hipoksemia juga dapat diperkirakan dengan mengukur saturasi oksigen darah dengan menggunakan alat pulse oximeter.
Saturasi oksigen normal biasanya antara 95-100 persen untuk kebanyakan orang dewasa yang sehat.
Setiap tingkat di bawah ini dianggap berbahaya dan membutuhkan perawatan.
Penyebab kekurangan oksigen dalam darah bisa bermacam-macam.
MengutipVery Well Health, nilai kadar oksigen dalam darah Anda tergantung pada beberapa faktor utama, beberapa di antaranyatermasuk:
- Berapa banyak oksigen yang Anda hirup?
- Seberapa baik alveolus menukar karbon dioksida dengan oksigen?
- Berapa banyak hemoglobin yang terkonsentrasi dalam sel darah merah?
- Seberapa baik hemoglobin menarik oksigen?
Tapi, itu mungkin tidak terjadi pada beberapa penyakit yang mengurangi kemampuannya untuk mengikat oksigen.
Setiap sel darah Anda mengandung sekitar 270 juta molekul hemoglobin.
Tetapi, kondisi apa pun yang membatasi kemampuan tubuh Anda untuk memproduksi sel darah merah dapat mengakibatkan kadar hemoglobin yang rendah.
Beberapa di antaranya, gangguan darah, masalah sirkulasi darah, dan masalah paru-paru dapat mencegah tubuh Anda menyerap atau mengangkut oksigen yang cukup.
Pada gilirannya, hal itu dapat menurunkan nilai kadar oksigen dalam darah atau tingkat saturasi oksigen Anda.
Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab kekurangan oksigen dalam darah di antaranya yakni:
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yakni sekelompok penyakit paru-paru kronis yang membuat sulit bernapas
- Asma, yakni penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan saluran udara menyempit
- Pneumotoraks, yakni kolaps sebagian atau total paru-paru
- Anemia, yakni kekurangan sel darah merah yang sehat
- Penyakit jantung, yakni sekelompok kondisi yang memengaruhi fungsi jantung
- Emboli paru, yakni kondisi ketika gumpalan darah menyebabkan penyumbatan di arteri paru-paru
- Cacat jantung bawaan, yakni kondisi jantung struktural yang hadir saat lahir
- Sleep apnea, yakni gangguan tidur yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti
- Covid-19, yakni penyakit akibat infeksi virus corona
Kadar oksigen rendah dalam darah pada umumnya akan menimbulkan sejumlah gejala pada penderitanya, seperti sesak napas, nyeri dada, keringat dingin, batuk-batuk, kebingungan, dan kulit biru.
Tapi, penderita Covid-19 bisa saja mengalami kadar oksigen darah rendah, tapi tidak masih terlihat sehat atau tidak memiliki gejala.
Kondisi ini disebut dengan happy hypoxia.
Padahal, kekurangan oksigen adalah kondisi yang bisa menyebabkan sejumlah bahaya.
Pasalnya, organ dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen agar bisa berfungsi dengan baik.