Suar.ID -Sang Ayah dalam Keadaan Kritis, Pria Ini Gelap Mata hingga Nekat Pukul Perawat Puskesmas Demi Rebut Tabung Oksigen.
Awang Helmi Christianto (45), membantah tudingan melakukan pengeroyokan terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas Kedaton.
Menurut warga Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung ini, yang lebih tepat adalah perkelahian antara dirinya dengan seorang perawat pria.
Akibat perkelahian itu, Awang mengalami luka lebam di wajah.
Ia pun melaporkan perawat bernama Rendy Kurniawan (26) itu ke Polresta Bandar Lampung.
Laporan tersebut bernomor STTPLP/B-1/1547/VII/2021/SPKT/POLRESTA BANDAR LAMPUNG/ POLDA LAMPUNG.
Awang mengatakan, insiden itu berawal saat ia ditelepon ibunya, Minggu (4/7/2021) dini hari.
Dikabarkan bahwa ayahnya sedang kritis dan membutuhkan oksigen.
"Saya ini ditelepon orangtua untuk segera mencarikan oksigen, karena pernapasan ayah saya tidak stabil," kata Awang ditemui Tribun Lampung di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (5/7/2021).
Mendapat kabar itu, Awang mendatangi Apotek Enggal.
Namun,apotek tersebut sudah tutup.
Awang pun berinisiatif mencari oksigen di mobil ambulans yang biasa parkir di Bundaran Gajah.
"Petugas ambulans nyuruh saya ke Puskesmas Kedaton, katanya di sana ada tabung oksigen," kata Awang.
Setiba di Puskesmas Kedaton sekitar pukul 03.00 WIB, ternyata UGD juga sudah tutup.
Awang pun mengetuk pintu.
Karena tidak ada yang merespons, ia membunyikan bel.
Akhirnya, seorang perawat menemui Awang.
Saat menanyakan soal oksigen, Awang mengungkapkan, perawat yang diketahui bernama Rendy Kurniawan itu menanggapinya dengan kata-kata yang kurang bersahabat.
Awang mengatakan, perawat itu sempat membentaknya.
Karena terbakar emosi, keduanya terlibat perkelahian.
"Bapak itu membentak saya, akhirnya terjadi perkelahian, jadi nggak ada pengeroyokan di sana," beber Awang.
Saat itu, kata Awang, adik dan sopirnya sempat melerai perkelahian itu.
Awang mengaku terpaksa mencatut nama Reihana supaya perawat memberikan pelayanan dengan baik.
Iajuga keberatan disebut hendak merampas tabung oksigen.
"Saya merampas tabung itu tidak benar sama sekali, tidak ada pengeroyokan, saya yang ditendang duluan," kata Awang.
Baru-baru ini, kelangkaan dan naiknya harga tabung oksigen di Indonesia juga sempat disorot media asing.
Belakangan ini, banyak warga berburu dan rela antre untuk mendapatkan tabung gas oksigen.
Mengutip dari Tribunnews.com, terlihat sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan tabung gas Oksigen di satu depot pengisian oksigen di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (28/6/2021).
Melansir dari TribunJakarta.com di lokasi, beberapa warga membeli tabung gas oksigen di depot tersebut.
Selain itu, terdapat warga yang sudah memiliki tabung oksigen dan hanya melakukan pengisian ulang.
Media asal Inggris, Reuters, melaporkan harga tabung oksigen di DKI Jakarta melonjak hingga lebih dari dua kali lipat pada Selasa (29/6/2021).
Bahkan, Reuters juga mengabarkan beberapa pemasok tabung oksigen mengalami kekurangan setelah lonjakan kasus Covid-19 terjadi.
Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat signifikan dalam kurun waktu satu minggu terakhir.
Bahkan, Indonesia mengalami rekor harian tertinggi dengan tembus 20 ribuan kasus selama tiga hari berturut-turut pada 26-28 Juni 2021.
Media Reuters juga menyoroti Indonesia memiliki jumlah kasus virus corona dan kematian akibat Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.
Sementara di Jakarta, lonjakan kasus Covid-19 sempat mengalami pecah rekor hingga kasus harian tembus 9 ribuan kasus pada 26-27 Juni 2021.
Media Reuters melaporkan, lonjakan kasus dipicu oleh munculnya varian baru virus corona yang lebih menular dan peningkatan mobilitas pasca-lebaran.
Reuters juga menuliskan, akibat penuhnya rumah sakit di Jakarta hingga pasien ditolak, beberapa warga berusaha membeli tabung oksigen secara mandiri untuk anggota keluarga yang terinfeksi di rumah.
Akibatnya, harga tabung oksigen melonjak tinggi menjadi 140 dolar (setara Rp 2 juta) dari biasanya 50 dolar (setara Rp 700 ribu).
"Saya antri di sini sekarang untuk mengisi oksigen untuk istri dan anak saya yang sekarang positif COVID-19."
"Saya berkeliling dan semuanya terjual habis," kata warga bernama Taufik Hidayat (51) saat ditemui di salah satu pemasok tabung oksigen.
Penjual tabung oksigen di daerah lain di Jakarta juga mengatakan kepada Reuters bahwa stok mereka juga telah menipis.