Suar.ID -Dijuluki 'Mama Papua', Begini Rekam Jejak Rachmawati Soekarnoputri, Putri Ketiga Presiden Soekarno.
Kabar duka datang dari keluarga presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Anak ketiga dari pasangan Soekarno dan Fatmawati, Rachmawati Soekarnoputri dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021).
Rachmawati yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.
Lantas, bagaimana profil dan sepak terjang Rachmawati Soekarnoputri?
Rachmawati Soekarnoputri merupakan pendiri Yayasan Bung Karno.
Nama lengkapnya adalah Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri yang lahir di Jakarta, 27 September 1950.
Rachmawati Soekarnoputri merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Presiden Soekarno dan Fatmawati.
Dia memiliki kakak kandung, Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri, sementara adiknya Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
Dalam kisah percintaannya, Rachmawati Soekarnoputri sempat menikah tiga kali.
Rachmawati pertama kali menikah dengan Martomo Pariatman dan kemudian bercerai.
Lalu menikah lagi dengan Dicky Suprapto.
Namun, ia kembali berpisah dan yang terakhir ia menikah dengan Benny Sumarno.
Rachmawati menjadi pengurus Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), dan Yayasan Bung Karno.
Ia mendirikan instansi pendidikan itu bertujuan untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran Bung Karno yang masih relevan dengan kondisi saat ini.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia Karena Covid-19
Salah satunya, Trisakti Bung Karno yaitu, berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
Kiprah politik Rachmawati Soekarnoputri mulai nampak pada pertengahan 2001.
Ketika itu, ia mendeklarasikan Forum Nasional dimana dia mulai mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading.
Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati dijadikan Calon Presiden oleh partai tersebut meski ia bukan termasuk pendiri partai.
Satu tahun setelah peristiwa itu, barulah Rachmawati mendirikan Partai Pelopor yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis.
Partai yang bersemangat marhaenis ini menjanjikan tidak akan berkompromi terhadap para pelanggar HAM.
Ia juga menolak dwifungsi TNI/Polri dan menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional.
Selain itu, kiprahnya di kancah politik juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Ketua Umum Partai Pelopor.
Rachma pun sempat menjadi politisi NasDem.
Terakhir, ia bergabung dengan Partai Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Selain itu, nama Rachmawati Soekarnoputri yang akrab dengan masyarakat Papua sudah tak asing lagi.
Bahkan, Rachmawati Soekarnoputri sempat dikukuhkan menjadi Ketua Dewan Pembina Persipura Jayapura pada Senin (14/6/2021) lalu.
Seremoni pengukuhan digelar di Aula DR. Ir Sukarno di Universitas Bung Karno (UBK), Jl Kimia, Jakarta Pusat.
Rachmawati yang datang dengan kursi roda ini menerima 'amanat' baru untuk menjadi Ketua Dewan Pembina Persipura Jayapura.
Menandai pengukuhannya, politisi Partai Gerindra dan mantan politisi Partai Nasdem ini mengenakan official jersey Persipura.
Nama "Rachmawati Soekarnoputri" tersemat di seragam tim berjuluk The Pearl Black ini.
Ibu tiga putra ini mengenakan nomor punggung 27.
Jabatan ‘kehormatan’ ini langsung disematkan Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano.
Air matanya mengalir saat menerima kostum Persipura.
Rachma yang pada 2017 mendapat gelar "Mama Papua" dari tokoh Papua di Jakarta merasa sangat gembira dan tersanjung atas permintaan itu.
"Sebetulnya sudah sejak lama saya mempunyai keinginan untuk bersama-sama dengan saudara-saudara saya dari Papua untuk mewujudkan Papua yang damai sejahtera dan bermartabat," ujarnya, dikutip dari Tribun Papua.
"Oleh karena itu permintaan dari pengurus Persipura untuk menjadi Ketua Dewan Pembina seperti gayung bersambut."
"Dari lubuk hati yang paling dalam dan dengan sepenuh ketulusan hati, saya menerima permintaan tersebut," kata pendiri UBK dan mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.
Dia berharap, bersama pengurus yang lain, dirinya dapat menjaga, merawat dan menghibur Persipura.
"Selain itu, kehadiran saya juga dapat lebih memberikan semangat dan energi baru kepada Persipura untuk dapat menjadi klub sepakbola yang dapat dibanggakan oleh masyarakat Papua," pungkas Rachma.