Segala Isu Terkait Reshuffle Kabinet: Moeldoko Pasang Badan Waktu Isu Direshuffle Mencuat, dan Nasib Oposisi Jokowi Nantinya Jika PAN Dukung Jokowi

Selasa, 20 April 2021 | 16:59
Tribun Medan

Moeldoko

Suar.ID -Isu reshuffle sedang ramai diperbincangkan.

Kabarnya, banyak yang menyebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang akan direshuffle.

Merespon hal tersebut, isu itu justru tidak banyak dibicarakan oleh Moeldoko sendiri.

Ia menyebutkan reshuffle adalah urusan Presiden Joko Widodo sendiri.

Baca Juga: Pakai Seragam Khusus saat Dipanggil ke Istana Negara, Terungkap Cerita di Balik Jaket Biru yang Dipakai Menteri Baru

"Yang tahu hanya Presiden, sudah," kata Moeldoko, saat berkunjung ke Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat, Selasa (20/4/2021).

Sebelumnya, setelah DPR setuju pembentukan Kementerian Investasi serta peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi, isu perombakan kabinet mencuat.

Sementara isu Moeldoko akan dicopot adalah setelah disebutkan oleh politisi PKB Luqman Hakim jika Jokowi akan melakukan reshuffle terhadap anggota Kabinet Indonesia Maju berinisial M.

“Presiden akan reshuffle anggota kabinet yang berinisial M,” kata Luqman dilansir dari Kompas.com, Jumat (16/4/2021).

Baca Juga: Tok, Partai Demokrat Versi KLB Yang Angkat Moeldoko Sebagai Ketua Umum Ditolak Pemerintah, Masih Dipersilakan Untuk Lakukan Ini

Tapi, sosok inisial M itu sampai sekarang masih menjadi misteri.

Luqman hanya mengabarkan perombakan kabinet dilakukan dalam waktu dekat.

Namun kapan pelaksanaan reshuffle sendiri tidak ada yang tahu.

“Sisanya biarkan Pak Jokowi yang membuka misterinya,” ucapnya.

Baca Juga: Konflik Partai Demokrat kian Memanas, Iwan Fals Ikut Berikan Komentar: Ujung-ujungnya Pengadilan yang Menentukan

Jika diurutkan, ada 4 menteri berinisial M yang menjabat di Kabinet Indonesia Maju.

Selain Moeldoko, ada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Oposisi yang kian lemah

Isu reshuffle juga mengangkat isu jika Partai Amanat Nasional (PAN) akan masuk ke Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Gegara Nyanyi Di Acara Partai Hingga Diam-diam Mengandung, Beginilah Awal Mula Sepak Terjang Mayangsari Menjalin Hubungan Dengan Bambang Trihatmodjo Lalu Mendapatkan Cap Pelakor

Dengan begitu, ada kemungkinan jika PAN memilih mendukung Pemerintahan Jokowi, sehingga pihak oposisi semakin lemah.

Sampai saat ini sejak Pilpres 2019 lalu, ada 4 partai oposisi, yaitu PAN, PKS, Demokrat, dan Gerindra.

Namun Gerindra sudah masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

Hal itu terjadi ketika Ketum Gerindra Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan Jokowi.

Baca Juga: Kini Hidup Bergelimang Harta, Aburizal Bakrie Mengaku Pernah Hidup Lebih Miskin daripada Pengemis, Ini Kisahnya

Dengan tiga pilar penyokong oposisi, kekuatan oposisi semakin jauh tertinggal dengan koalisi.

Pakar politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin awalnya menjelaskan kondisi demokrasi di Indonesia jika PAN memutuskan bergabung.

Dia menyebut Indonesia akan mengalami kerugian.

"Tentu dalam konteks demokrasi, Indonesia mengalami kerugian, karena apa? Tidak ada check and balances, artinya setiap kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah akan diyeskan oleh parlemen.

Baca Juga: Partai Demokrat kini dalam Masalah, Ini Kisah AHY Tinggalkan Militer dan Langsung Terjun ke Dunia Politik Lawan Ahok dan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Dan itu faktanya seperti itu," kata Ujang, Selasa (20/4/2021).

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Editor : Maymunah Nasution

Baca Lainnya