Suar.ID -Pria ini dulu viral gara-gara nikahi model dengan maskawin sandal jepit, sekarang dilaporkan karena dugaan pelecehan.
Masih ingat Yudi Anggata?
YouTuber asal Lombok yang dulu viral karena menikah dengan model cantik viral gara-garamemakaimaskawin sandal jepit.
Kini, ia terancam dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) gara-gara membuat konten yang dianggap menghina kaum perempuan.
Komentar Yudi dalam video itu menyulut kemarahan masyarakat luas, terutama kaum perempuan.
Dalam video itu, Yudi berbicara dalam Bahasa Sasak dan dengan nada menghina kaum perempuan.
”Nine nane lueqan rawat mue, laguq bawaq wah berek.
Ambun acan, bais malik. Inaq gamak, coba bawaqm pade pe-glowing sekali,”
(Perempuan sekarang kebanyakan rawat muka, tapi bagian bawah (alat vital) sudah busuk.
Baunya kayak terasi, busuk lagi, coba bagian bawah kalian glowingin sekali),” katanya.
Video tersebut di unggah akun Facebook AndraDagull, 17 Maret pukul 18.00 Wita.
Video tersebut pun mendapat beragam tanggapan masyarakat.
Hampir semua kolom komentar berisi sumpah serapah warganet yang marah dengan video tersebut.
Kata-kata kotor dalam Bahasa Sasak pun terlontar karena kesal dengan video tersebut.
Dilaporkan ke Polda
Menanggapi hal itu, aktivis perempuan NTB bersama 31 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) NTB akan melaporkan hal tersebut ke Polda NTB, saat hearing, Kamis (25/3/2021).
”Karena pelaku menyinggung nine-nine artinya para perempuan."
"Saya merasa sangat keberatan, apalagi pelaku dengan sengaja memviralkan di media sosial,” kata aktivis perempuan NTB Mahmudah Kalla, pada TribunLombok.com, Rabu (24/3/2021).
Baca Juga: Lagi Kerja Tiba-tiba Dicium Atasan, Karyawati Bank Ini Langsung Syok dan Lakukan Hal Tak Terduga Ini
Apa yang dilakukannya, dianggap sudah sangat keterlaluan.
Video semacam itu dianggap tidak pantas diumbar di media sosial.
Sebab, melanggar etika, tata kerama, dan adat istiadat orang Sasak.
”Makanya saya juga mau melaporkan di dewan adat seperti Majelis Adat Sasak (MAS),” katanya.
”Pelaku ini juga orang Sasak, berbicara memakai bahasa Sasak."
"Ini merupakan penghinaan bagi kaum perempuan Sasak,” tegas Mahmudah Kalla.
Dia menyesalkan, si pelaku mau terkenal dan meraup keuntungan sebagai youtuber tapi memberikan dampak negatif di tengah masyarakat.
”Seperti orang tidak memiliki nilai-nilai bagaimna cara menghargai, menghormati dan menjaga privasi diri dan orang lain,” katanya.
Menurutnya, pelaku bisa dipanggil dan diberikan sanksi sesuai ucapan dan kelakuannya.
“Ini untuk memberikan efek jera,” tandas Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi (LARD) ini.
Namun dalam video lainnya, Yudi Anggata membantah bermaksud menghina perempuan dengan video tersebut.
Dia meminta agar mereka yang berkomentar merenungkan kata-kata yang diucapkan.
Yudipun membantah menyebut video tersebut ditujukan bagi semua wanita.
”Hanya nine nane (perempuan sekarang), tidak ada kata-kata semua perempuan,” kilahnya.