Sibuk Mengurus Banjir Jakarta, Anies Baswedan Tiba-tiba Doakan Jokowi agar Diberi Kemudahan Hadapi Pandemi Covid-19: Kita Doakan Presiden Dibukakan Pintu Penyelesaian Menghadapi Masalah Pandemi

Senin, 01 Maret 2021 | 04:30
Dok. Istimewa

Anies Baswedan doakan Presiden Jokowi agar diberi kemudahan hadapi pandemi Covid-19.

Suar.ID -Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendoakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diberikan kemudahan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan saat berpidato di Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-98.

"Kita doakan Presiden Republik Indonesia diberikan kemudahan, diberikan keringanan, dibukakan pintu-pintu penyelesaian dalam menghadapi masalah pandemi dan dampaknya," ujarnya,dalam tayangan dari YouTube Kompas TV.

"Dan Insya Allah, bersama-sama bangsa dan negara ini melewati masa sulit," lanjutnya.

Youtube Kompas TV
Youtube Kompas TV

Anies Baswedan

Baca Juga: Anies Baswedan Punya Anggaran Ratusan Triliun tapi tak Bisa Atasi Banjir Jakarta, PSI Putuskan Pakai Hak Interpelasi: Program Pencegahan Banjir tidak Ada Kemajuan, Rakyat yang Menderita

Anies Baswedan juga mendoakan agar Jokowi dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, diberikan kesehatan.

"Insya Allah para pemimpinnya, Bapak Presiden, Wakil Presiden dan semua kita, diberikan kesehatan."

"Sehingga lewat dari masa ini dan menorehkan babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Bandingkan Normalisasi Era Ahok dan Naturalisasi Anies Baswedan, Kadis SDA DKI Jakarta yang Baru Dilantik dan Sempat Dipuji BTP Beberkan Hal Ini: Nggak Ada Lagi Dikotomi

Pernyataan Jokowi

Presiden Jokowi mengucapkan selamat untuk peringatan hari lahir (harlah) ke-98 NU.

Hal itu disampaikan secara virtual yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan, puncak harlah NU menjadi momentum untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang menjadi modal ketangguhan bangsa.

Dok Kementrian Luar Negeri
Dok Kementrian Luar Negeri

Presiden Jokowi

Baca Juga: Usai Anies Baswedan Sempat Dihujat karena Dikabarkan Hentikan Program Warisan Ahok dan Jokowi dalam Tangani Banjir Jakarta, Wagub DKI Berikan Klarifikasi Ini

Ia menerangkan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dan menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan.

“Saya tahu selama pandemi ini ada jutaan Nahdliyin yang terdampak."

"Ada ribuan pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang juga terdampak,” ujarnya, dikutip dari laman Presidenri.go.id, Sabtu.

Sehingga, pemerintah berupaya keras untuk meringankan beban masyarakat melalui sejumlah program bantuan sosial, program padat karya, dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional lainnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Tiru Jurus Ahok Lantik Sosok Ini Demi Atasi Banjir Jakarta, Pernah Disebut BTP 'Orang Top'

Bagi kalangan pesantren, pemerintah juga memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, insentif guru pondok pesantren, dan masih terdapat beberapa program lain.

“Sementara itu untuk tahun 2021 ini, pemerintah menambah dukungan infrastruktur, pendampingan, pelatihan, dan pengembangan model bisnis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sebagaimana amanat UU Pesantren,” tambahnya.

Jokowi mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar NU di seluruh nusantara yang telah mengambil peran penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Baca Juga: Anies Baswedan Pecat Kepala Dinas Sumber Daya Air, Padahal Baru saja Bela Program Sang Gubernur DKI Jakarta yang Terpojok Terkait Program Penanganan Banjir, Ada Masalah Apa?

Sehingga, membantu mengatasi pandemi di tingkat akar rumput.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk turut membantu menyukseskan kebijakan vaksinasi massal.

“Kami mohon dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk ikut membantu pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi nasional ini."

"Mohon bantuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada umat,” pungkasnya.

(Tribunnews)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Youtube Kompas TV, Tribunnews

Baca Lainnya