Suar.ID -Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencopot Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Juaini Yusuf, meski baru saja membela program sang atasan saat pembahasan terkait program warisan Ahok dan Jokowi dalam menangani banjir.
Posisi Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) tersebut kini diduduki oleh Yusmada Faizal yang sebelumnya menjabatsebagai Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta dan Kepala Dinas Bina Marga era Ahok.
Dicopotnya Kepala Dinas SDA itu pun mengundang tanya publik, apakah terkait dengan banjir Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur dan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan atau bukan.
Namun, Anies sendiri tidak menjelaskan secara khusus pencopotan Kepala Dinas SDA tersebut.
Anies hanya menaruh harapan kepada Yusmada di Dinas SDA untuk menangani dan menanggulangi banjir.
"Kita sama-sama menghadapi musim hujan,"
"Khusus kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air yang telah ada pengalaman, jika sudah mendapatkan amanat, untuk segera mengorganisir kekuatan kita dalam menanggulangi musim penghujan."
"Segera pastikan pengelolaan kita di sana berjalan dengan sebaik-baiknya," kata Anies usai melantik 12 pejabat eselon II di Balai Kota DKI pada Selasa (23/2/2021), melansir Warta Kota.
Sementara itu kepada wartawan, Yusmada mengaku akan meneruskan program-program penanggulangan banjir yang selama ini telah disusun Kadis SDA DKI Jakarta sebelumnya, yaitu Juaini Yusuf.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Diteriaki Warga saat Tinjau Lokasi Banjir: Pak Minta Air!
"Kami mengendalikan air yang datang di Jakarta dan merevitalisasi polder-polder termasuk membangun polder baru."
"Ada 10 polder yang akan kami bangun, lalu aliran dari hulu kami akan coba kendalikan debitnya melalui pembangunan waduk-waduk besar," kata Yusmada.
Selain itu, kata dia, Pemprov DKI juga telah menyiapkan anggaran Rp 1 triliun untuk pembebasan lahan di lima sungai atau kali dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2021.
Nantinya, lahan yang dibebaskan itu akan dibangun waduk-waduk untuk menanggulangi banjir.
Lima kali itu meliputi Pesanggrahan, Angke, Sunter, Ciliwung dan Jati Kramat.
Selama ini, Dinas SDA DKI juga telah membebaskan lahan senilai Rp 340 miliar untuk sebagian Kali Ciliwung dan Sunter pada 2020.