Suar.ID -Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan hampir Rp 1 triliun untuk menjalankan program penanganan banjir warisan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok itu selama pemerintahan Anies Baswedan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan, program penanganan banjir, normalisasi tetap akan dijalankan tahun ini.
"Normalisasi jalan, bahkan kita menganggarkan tidak kurang dari Rp 851 miliar," ucapnya, Rabu (24/2/2021), melansir Tribun Jakarta.
Meski demikian, politisi Gerindra ini tak merinci lokasi mana yang bakal disasar program normalisasi ini.
Ia menyebut, Pemprov DKI saat ini masih berusaha melakukan pembebasan lahan demi memuluskan program ini.
"Saya tidak bisa menyebutkan ke publik, nanti jadi heboh pemilik tanahnya."
"Biarlah SDA yang mengatur perintah dari kami untuk melakukan pembebasan pada titik, tempat, yang memberikan kontribusi terbesar pada pengendalian banjir," kata dia.
Selain menjalankan program warisan Jokowi-Ahok di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ariza menyebut, pihaknya juga melakukan berbagai upaya untuk mencegah banjir di ibu kota.
"Program-program lain di antaranya, pengerukan sungai, kali, membuat waduk atau situ atau embung, melakukan pembuatan sodetan, termasuk membuat olakan untuk tahun ini," kata dia.
Wagub DKI Jakarta Anggap Anies Baswedan Lebih Baik dalam Penanganan Banjir Dibanding Ahok dan Jokowi
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menilai banjir di Ibu Kota yang terjadi pada era Anies Baswedan lebih baik dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan era Ahok dan Jokowi.
Hal ini lantaran Pemprov DKI terus mengevaluasi penanganan banjir.
Alhasil, dampak banjir yang dirasakan warga mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Ia mengklaim, banjir kali ini lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Pada 2013 misalnya, saat DKI dipimpin Joko Widodo, banjir mengakibatkan ratusan warga harus mengungsi.
Jumlah titik pengungsian saat itu mencapai 1.115 lokasi.
Kemudian pada 2015 di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terdapat 337 titik pengungsian.
Pada 2018, masuk era kepemimpinan Anies Baswedan tidak ada warga yang harus mengungsi akibat dampak banjir.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Diteriaki Warga saat Tinjau Lokasi Banjir: Pak Minta Air!
Di tahun selanjutnya, Pemprov DKI mencatat terdapat 13 titik pengungsian.
Namun angka ini masih rendah dibanding era Jokowi dan Ahok.
"Banjir 2019 ada 13 titik pengungsian dan 2020 ada 70 titik pengungsian, sementara 2021 sedang kami rekap, sementara ini baru 1-2 titik pengungsian," ujar Ahmad Riza di Balai Kota, Jumat (19/2/2021), melansir Kompas TV.