Suar.ID -Mantan pimpinan Ormas Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, angkat bicara terkait bencana alam yang terjadi di Indonesia baru-baru ini, Politikus PDIP pun menyampaikan reaksinya.
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab menyerukan agar pengikutnya membantu pemerintah dalam mengatasi bencana.
Hal ini disampaikan oleh pengacaranya, Azis Yanuar.
Azis mengatakan, Habib Rizieq turut prihatin dengan bencana yang yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.
"Pesan beliau bantu seluruh korban bencana apapun tanpa pandang suku agama, ras, dan apa pun sukunya," kata Aziz Yanuar, kepada wartawan, Senin (18/1/2021), melansir dari Warta Kota.
Habib Rizieq, kata Aziz, mengatakan Front Persaudaraan Islam selalu terdepan dalam membantu penanganan bencana.
Tak hanya itu, Habib Rizieq juga mengajak semua pihak bekerja sama dengan Front Persaudaraan Islam dalam membangun Indonesia.
"Lanjutkan perjuangan Front Pembela Islam yang memang selalu terdepan dalam membantu bencana tanpa pandang agama, suku, ras."
"Bantu pemerintah dalam mengatasi bencana ini," ucap Aziz.
"Mari bahu-membahu untuk persaudaraan Indonesia."
"Bersama Front Persaudaraan Islam kita membangun Indonesia lebih baik."
Baca Juga: Rekening Rizieq dan Munarman Diblokir, Pengacara: Uangnya Diduga Digarong!
PDIP Tanggapi Ajakan Habib Rizieq untuk Bantu Pemerintah
Rizieq Shihab berpesan kepada para pengikutnya untuk membantu pemerintah mengatasi bencana di sejumlah daerah di Indonesia.
Menanggapi pesan Rizieq Shihab tersebut, politikus PDI Perjuangan atau PDIP, Hendrawan Supratikno, menghargai ajakan itu.
"Tentu harus kita hargai."
"Belakangan HRS (Habib Rizieq Shihab) menyampaikan pesan dan ajakan yang menyejukkan," kata Hendrawan pada Selasa (19/1/2021) dalam tayangandari Kompas TV.
Hendrawan berharap sikap yang ditunjukkan Habib Rizieq Shihab tersebut merupakan bentuk kesadaran.
Kesadaran itu pun diharapkannya bisa ditanamkan secara permanen dalam diri Habib Rizieq.
"Sekali lagi, mudah-mudahan ini merupakan perubahan sikap dan perilaku yang permanen, yang lahir dari kesadaran mendasar," ujarnya.
"Jujur, selama ini HRS dikenal sebagai orator yang galak, konfrontatif, provokatif dan cenderung menggunakan jargon-jargon yang iritatif dan sarkastik."
Namun demikian, Hendrawan mengapresiasi dalam beberapa minggu ini, pernyataannya yang keluar justru ajakan dan ujaran yang inklusif dan simpatik.
"Mudah-mudahan ini bukan keanehan, tetapi lebih sebagai pencerahan kultural dan transendental," ucap Hendrawan.