Terdampar Selama 18 Tahun di Pulau tak Berpenghuni Seorang Diri, Hidup Wanita Ini justru tak Bisa Bertahan Lama setelah Ditemukan karena Kondisinya Seperti Ini

Jumat, 11 Desember 2020 | 14:00
Ancient Origins

Kisah Juana Maria, wanita yang terdampar di pulau tak berpenghuni, seorang diri selam 18 tahun.

Suar.ID -Tak ada seorang pun yang meminta untuk terdampar di pulau terpencil dan tak berpenghuni.

Selain upaya untuk bertahan hidup tak akan mudah, nyawa pun bisa menjadi taruhan.

Terlebih, tanpa adanya makanan, rumah, pakaian, dan fasilitas untuk menyelamatkan diri.

Namun, ada kisah unik dari seorang wanita yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni hingga dirinya ditemukan 18 tahun kemudian.

Baca Juga: Ribuan Mahkluk Berbentuk Kelamin Pria Terdampar di Pantai, Warga Pun Kaget, Begini Kata Ahli...

Seperti apa kisah lengkapnya?

Seorang wanita bernama Juana Maria adalah satu-satunya orang yang memiliki sejarah cukup aneh di dunia.

Kisahnya yang aneh tersebut membuatnya diangkat dalam sebuah buku klasik berjudul Island of The Blue Dolphins, yang ditulis oleh Scott O'Dell.

Dikisahkan, dia adalah seorang wanita muda yang tinggal seorang diri di sebuah pulau di Samudera Pasifik.

Baca Juga: Parah, Banyak Orang Buang Masker Sembarangan, Bahkan Ditemukan 70 Masker Terdampar di Sepanjang Pantai!

Menydurdari Medium, Juana Maria dilahirkan pada awal abad ke-19.

Namun, tak diketahui persis kapan dia lahir.

Ia menjadi terkenal karena menghabiskan sebagian besarhidupnya terisolasi dari kontak manusia.

Meskipun pada akhirnya dia ditemukan dalam kesendirian pada1853, dengan masa depan yang cukup singkat.

Baca Juga: Pria Ini Jatuh dari Lantai 30 Namun Masih Hidup dan Tidak Terluka, Begini Kisah Ajaibnya...

Walau sejarawan hanya mampu mengumpulkan sedikit fakta dan data tentang kehidupan Juana, namun dibalik itu semua ada kehidupan tragis yang dilaluinya.

Beberapa hal yang diketahui adalah, Juana Maria adalah anggota suku Nicolenos yang tinggal di Pulau San Nicolas salah satu dari pulau kecil diCalifornia.

Suku tersebuttinggal di daerah sana sekitar 10.000 tahun, namun sejarah panjang membuat mereka tak bisa melindungi diri dari tragedi.

Pada1811-1814, Juana masih merupakan anak kecil ketika tragedi tersebut terjadi.

Medium/Wikipedia Commons
Medium/Wikipedia Commons

Pulau San Nicolas atau pulau Lumba-lumba di mana Juana Maria Tinggal seorang diri.

Baca Juga: Terdampar di Laut Tanpa Makanan dan Minuman, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Bicara Pada Benda-benda Mati

Hal ini bermula ketika sekelompok pemburu memusnahkan penduduk setempat.

Populasi suku yang hanya 300 orang semakin berkurang.

Bahkan, pada 1835 hanya tersisa 20 orang.

Kemudian, pada1825 suku Juana dipindahkan dari San Nicolas.

Baca Juga: Paus Sperma yang Masih Muda Mati dan Terdampar di Pantai, Isi Perutnya Ternyata...

Namun satu hal yang diketahui adalah Juana tidak ikut dipindahkan dan tertinggal di pulau itu.

Satu alasan yang mencuat adalah, Juana tidak ada ketika proses evakuasi, karena dia keluar mencari adiknya yang hilang.

Kisah lain menjelaskan bahwa Juana melompat dari kapal, karena percaya adiknya masuk ke pulau itu.

Namun, kapal dengan segera meninggalkan San Nicolas karena badai.

Baca Juga: Punya Julukan Sang Ikan Matahari, Seperti Ini Penampakan Ikan Mola Mola yang Terdampar di Teluk Ambon

Setelah terdampar di pulau tak berpenghuni sendirian, seorang kapten kapal Peores Nada bernama George Nidever menemukan Juana pada1853.

Kemudian, dia menulisnya di dalam bukunya Kehidupan dan Petualangan George Nidever.

Nidever menggambarkan Juana saat ditemukan sebagai "wanita tua" yang sibuk membuang kotoran ikan paus.

Alih-alih melarikan diri saat ditemukan, Juana justru tersenyum dan membungkuk, kemudian berbicara pada mereka dengan bahasa yang tidak bisa dipahami.

Baca Juga: Aneh tapi Nyata, Paus Bungkuk Ditemukan di Dalam Hutan

"Dia berusia sekitar 50 tahun, wajahnya menyenangkan dia terus tersenyum, pakaiannya terdiri dari satu pakaian kulit," tulis Nidever dalam catatannya.

Sulit untuk menjelaskan dampak total dari isolasi terhadap jiwa Juana Maria.

Namun banyak disebutka,n dia berburu anjing laut dan bebek, hingga membuat rumah sendiri.

Saat penyelamat tiba pada1853, dia ditemukan telah membangun gubuk dari tulang ikan paus dan didugajuga tinggal di gua sekitaran lokasi itu.

Baca Juga: Ketika Ratusan Paus Menangis Sedih di Tepi Pantai Menunggu Ajal Menjemput

Dia tidak bisa berkomunikasi dengan jelas pada siapa pun, karena bahasanyatidak bisa dipahami.

Oleh karena itulah, dia tidak bisa memberitahukan kisahnya yang mengerikan.

Sampai saat itu, para ilmuwan tidak mengetahui bahasa apa yang digunakan oleh Juana Maria.

Dengan ditemukannya Juana, hal itu juga memperkuat fakta bahwa Juana Maria adalah anggota suku terakhir yang ditemukan masih hidup.

Baca Juga: Tiba-tiba Gerebek Kamar Kembaran Raffi Ahmad, Nagita Slavina Langsung Curiga saat Lihat Benda Ini: Kok di Sini?

Tetapi, setelah ditemukan dan melakukan kontak dengan manusia lagi pada1853, dia hanya bisa menikmati hidup 7 minggu waktu yang cukup singkat.

Selama hidup terisolasi, kekebalan tubuhnya cukup rentan, dia mengidap disentri dan meninggal secara tragis pada 19 Oktober 1853.

Pada dasarnya, dia tidak pernah meninggalkan petunjuk apapun kecuali misteri dalam hidupnya.

Keunikan lainnya, bahwa tidak seorang pun mengetahui nama aslinya.

Baca Juga: Seolah Mendapat Pencerahan usai Pulang dari Pulau Dewata, Rizky Billar blak-blakan Mengaku Ingin Liburan Bareng Lesti Kejora: Selagi Masih Dikasih Kesempatan

Hanya saja, para pendeta Katolik memberinya nama Juana Maria setelah dia dibawa ke Mission Santa Barbara.

Sedangkan di Pulau Lumba-lumba Biru, ia dinamai "Karana".

Namun, tak ada bukti sejarah yang menyebutkan nama aslinya.

Beberapa benda yang dibawa bersamanya dari Pulau San Nicolas adalah jarum tulang yang kemungkinan digunakannya untuk membuat baju.

Medium/Wikipedia Commons
Medium/Wikipedia Commons

Patung Juana Maria dia dikenang karna kisahnya yang gila.

Baca Juga: Diam-diam Liburan Bareng ke Pulau hingga Dirangkul Mesra Ibnu Jamil, Ririn Ekawati: Ya, Gitu Deh Rasanya

Sayangnya, benda-benda itu disimpan di San Francisco dan hancur oleh gempa bumi pada pada1906.

Selain itu, bajunya juga menghilang, setelah dikirim ke Vatikan.

Hal itu seolah membuat semua jejak dan sejarahnya telah menghilang dari muka bumi, kecuali kisah-kisah tentangnya.(Afif Khoirul M/Intisari Online)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Kisah Seorang Wanita yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni Selama 18 Tahun, Begini Kondisinya Saat Ditemukan

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Medium, Intisari Online