Suar.ID -Kabar 2 WNI yang positif terkena virus corona membuat publik menjadi geger.
Publik pun langsung beramai-ramai berburu masker, bahkan menyebabkan kelangkaan dan membuat harga menjadi naik berkali-kali lipat.
Karena hal ini, seorang Ahli Bedah bernama Jerome M Adams menegaskan pada publiktidak perlu membeli masker untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menurut Jerome, menggunakan masker tidak akan membantu melawan penyebaran virus corona.
Justru, pembelian besar-besaran ini secara tidak langsung mengambil sumber daya material yang penting untuk paramedis.
"Serius ya, stop membeli masker!" cuitnya pada Twitter pribadinya pada Sabtu lalu yang dikutipNew York Times.
Banyaknya orang yang memakai masker sepertinya tidak hanya terjadi pada Indonesia.
Di Hong Kong, banyak orang membeli masker untuk pencegahan, meskipun sudah banyak berita bahwa masker hanya diperlukan bila seseorang sakit.
Sayangnya, masih banyak orang yang kurang peduli dengan lingkungan dan malah membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di laut!
Melansir dari WorldofBuzz.com(4/3/2020), total 70 jenis masker bekas baru-baru ini ditemukan terdampar di sepanjang pantai Hong Kong.
Menurut Gary Stokes, Direktur Operasi dari OceanAsia, masker menjadi penyebab keprihatinan kelestarian laut mengingat bahwa banyak orang yang membuang masker ke mana pun mereka pergi.
Banyak orang tampaknya kurangmemikirkan bagaimanatindakan itu bisa membahayakan lingkungandan kehidupan air.
Pembuangan masker ke air laut tidak hanya berkontribusi besar terhadap pencemaran air, tetapi juga menimbulkan ancaman serius.
Gary menjelaskan bahwa beberapamasker yang sudah terinfeksi dengan virus corona dapat membahayakan kesehatan semua kehidupan laut.
Hanya dalam 6 minggu, sejumlah besarmasker yang mengkhawatirkan ditemukan tersapu di beberapa pantai di seluruh Hong Kong.
Selain membahayakan kehidupan laut dan polusi, Gary menambahkan bahwa jumlah sampah yang perlu diproses setiap hari telah meningkat secara drastis sehingga melebihi kapasitas pemrosesan di Hong Kong dan Daratan China.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)