Suar.ID -Ribuan orang yang tergabung dalam sejumlah aliansi mengepung Istana Presiden.
Sejumlah aliansi tersebut antara lain Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.
Sementara istana dikepung oleh ribuan orang, Presiden Joko Widodo ada di mana?
Presiden Jokowi diperkirakan melakukan acara internal.
Baca Juga: Ahok Menilai Penanganan Covid-19 di Indonesia tidak Buruk, Najwa Shihab: Gak Enak ya Ngritik Jokowi?
Namun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai hal itu.
Pada demo besar Kamis (8/10/2020) pekan lalu, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Kalimantan Tengah.
Di Kalteng, Presiden Jokowi mengunjungi Kabupaten Pulang Pisau.
Di sana, Jokowi meninjau kawasan lumbung pangan yang sedang dikembangkan berikut penanaman padi, keramba ikan, serta peternakan bebek yang terletak di Kecamatan Pandih Batu
Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin mengatakan aksi kan digelar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Aksi ini dilaksanakan di setiap daerah masing-masing."
"Kalau masalah jumlah, tergantung situasi dan kondisi di daerah masing-masing," ujar Novel Bamukmin kepada Tribun, Senin (12/10/2020).
Novel Bamukmin membagikan poster tertulis "Aksi 1310", Aksi tolak UUCiptaker/Cilaka.
Lokasi aksi digelar di depan istana negara sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam poster juga terdapat sejumlah tuntutan, yakni selamatkan NKRI dan kaum buruh, tolak RUU HIP/BPIP dan bubarkan BPIP.
Novel mengatakan PA 212 merupakan bagian dari aksi tersebut.
"Koordinator Lapangannya Ustaz Damai Hari Lubis dan Komandan Lapangannya Ustaz Abdul Qodir," ujarnya.
Untuk wilayah DKI Jakarta, massa yang dikerahkan bisa mencapai lebih dari 10.000 orang.
Dalam aksi itu, diserukan kepada massa untuk membawa bendera merah putih, taat kepada komando pimpinan, menjaga ketertiban dan kebersihan.
"Dilarang membawa atau melibatkan anak-anak, dan jangan terprovokasi selama perjalanan," ujar Novel Bamukmin.
Para peserta aksi juga diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak.
Baca Juga: Mantap! Jokowi Berikan Tunjangan Pegawai PPPK Setara dengan PNS hingga Rp 5,9 Juta
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Pol) Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian tidak menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan (STPP) demo di tengah pandemi ini.
"Ini kan sedang pandemi Corona, angka Corona masih tinggi, sehingga kita tidak mengeluarkan STTP."
"Meski begitu, kita tetap persiapkan pengamanan," ujar Yusri.
(Tribunnews)