Suar.ID -Tak dapat dipungkiri, masih kurangnya pemahaman masyarakat di Indoensia terkait penanganan virus corona atau Covid-19.
Perilaku sebagian masyarakat yang tak mau bekerja sama memerangi Covid-19 menyulitkan tenaga medis.
Bahkan sudah sering diberitakan pasien yang sengaja kabur dari rumah sakit.
Kali ini pun demikian. Petuga berusaha menjemput seorang PDP kabur, namun justru nyaris diamuk.
Masih tingginya angka Covid-19 di Indonesia rupanya masih belum disertai pemahaman yang tepat oleh masyarakat.
Termasuk pemahaman terkait prosedur bagaimana menghadapi pasien corona.
Sebuah video saat warga mengusir petugas medis berpakaian lengkap alat pelindung diri ( APD) di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (29/5/2020) sore, menjadi viral di media sosial.
Setelah ditelusuri jurnalis Kompas.com, alasan warga mengusir dan nyaris mengamuk karena petugas memakai alat pelindung diri (APD).
“Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap.
Jadi kelihatannya kurang nyaman begitu menurut pandangan warga,” kata perangkat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa.
Rustandi menduga, warga kurang memahmi soal prosedur penanganan medis terhadap seorang PDP.
Namun, setelah diberikan pemahaman, warga membubarkan diri dan petugas medis bisa membawa AT ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan swab.
Sementara itu, peristiwa pengusiran dan nyaris berujung kericuhan dibenarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah Jenny Adijaya.
“Kejadiannya itu Jumat kemarin di Desa Tamilow. Jadi tim gugus tugas ke sana untuk menjemput salah satu PDP yang keluar dari rumah sakit, tapi ditolak warga,” kata Jenny kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu.
Menurut Jenny, pasien tersebut awalnya memiliki keluhan diabetes pada Rabu (27/5/2020).
Setelah keesokan harinya, hasil rapid test yang bersangkutan menunjukkan reaktif Covid-19.
“Tapi Jumat pagi itu pasien keluar dan pulang ke kampungnya secara diam-diam,” kata Jenny.
Sementara itu, pihak keluarga mengaku menjemput AT dengan mobil dan dibawa pulang ke kampung halaman secara diam-diam.
Keluarga merasa penanganan AT sebagai PDP di rumah sakit tersebut tidak dilakukan dengan baik.
“Pihak keluarga ini mengaku AT diperlakukan dengan tidak baik, makanya keluarga membawa pulang pasien ke kampung tanpa izin rumah sakit,” ujar Rustandi.
Viral di media sosial
Seperti diberitakan sebelemunya, video saat AT dijemput petugas medis menjadi viral setelah diunggah di grup Facabook Amboina Feature.
Dalam unggahannya, ada keterangan “Jemput pasien tim medis diusir warga kenapa masyarakat sudah tidak percaya dengan viros corona".
Dalam video berdurasi 2,8 menit itu, tampak puluhan warga mengepung ambulans dan berdebat dengan petugas.
Tak hanya itu, warga juga terlihat membentak, mendorong, dan mengusir petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) saat mencoba memberi penjelasan.
“Woe woe, bale bale (balik), di sini seng ada corona,” teriak warga dalam video tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul POPULER Jemput PDP Corona yang Kabur, Petugas Medis Malah Nyaris Diamuk Warga Gara-gara Pakai APD