Bikin Najwa Shihab Tertunduk Sedih dengan Mata Berkaca-Kaca, Inilah Kisah Pilu Suami Perawat Jenazah Corona yang Dihadang dan Ditolak Warga: Saya Sampai Sekarang Pedih Rasanya

Sabtu, 18 April 2020 | 17:30
Tangkap layar Youtube Najwa Shihab

Jenazah perawat yang positif covid-19 ramai ditolak warga sekitar pemakaman, suami almarhumah ungkap keinginan sederhana keluarganya.

Suar.ID -Banyak kejadian penolakan warga sekitar pemakaman yang menolak jenazah usai meninggal dunia karena virus corona.

Padahal sudah sering dijelaskan bahwa jenazah diurus sesuai SOP, sehingga virus tak akan hidup kembali.

Belum lagi jika memikirkan perasaan keluarga dari jenazah yang ditolak.

Seperti perawat di Semarang yang meninggal dunia karena covid-19 ini.

Baca Juga: Heboh di Tangerang Bayar Mahal Ambulans Rp 15 Juta untuk Antar Jenazah Pasien Corona, Wali Kota Angkat Bicara: Ada Misinformasi

Dalam acara Mata Najwa episode Rabu (15/4/2020) bertajuk 'Setop Stigma Covid-19' yang membahas mengenai sejumlah korban yang dicap negatif atas penyakit ini.

Salah satu narasumbernya adalah suami almarhumah Nuria Kurniasih, perawat yang ditolak jenazahnya oleh warga Desa Sewakul, Joko Wibowo.

Perawat Nuria meninggal dunia pada Kamis (94/2020).

Keluarga ingin memakamkan jenazah di desa Sewakul.

Baca Juga: Di Tengah Banyaknya Cerita Pilu Jenazah Pasien Covid-19 Ditolak, Pria Ini Sumbang Tanah untuk Dijadikan Pemakaman, Profesinya Enggak Sembarangan

Namun sejumlah warga malah menolak keras jenazah perawat ini dimakamkan di TPU setempat.

Tentunya Joko dan keluarga merasa sedih melihat kenyataan ini.

Belum lagi hingga istrinya meninggal, ia juga sudah lama tak bisa berjumpa dengan Nuria karena profesinya sebagai perawat.

"Saya tentunya sangat kecewa saat itu, bagaimana lagi sudah tidak ketemu istri sekian lama, memikirkan kondisinya," ungkapnya.

Baca Juga: Jumlah Meninggal Dunia Melebihi Prediksi, Jenazah Pasien Virus Corona di AS Mengalami Nasib yang Memilukan Ini, Ditumpuk Begitu Saja di Sebuah Kamar Kosong

Perawat Nuria rencananya dimakamkan keluarga dekat dengan ayahnya.

Keluarga hanya ingin mendekatkan almarhumah dengan ayahnya yang sudah meninggal dunia lebih dulu.

"Itu sebenarnya inisiatif dari kami keluarga."

"Jadi memang kondisi istri saat itu sudah masuk ICU, dalam kondisi sesak."

"Ya saya juga tidak bisa ketemu, jadi intinya kami dari keluarga yang berinisiatif untuk mendekatkan kepada ayah tercintanya di pemakaman itu sebenarnya," cerita Joko.

Baca Juga: Lagi, Warga Ramai-ramai Tolak Jenazah Positif Covid-19, Bahkan Kali Ini Mereka Bawa Senjata Tajam untuk Mengusirnya

Saat istri dinyatakan meninggal, Joko hanya ingin segera mengebumikannya.

"Saya rasanya perih, sudah habis rasanya perasaan ini, intinya hanya satu keinginan supaya istri itu cepat mendapatkan tempat (makam)."

Siapa sangka keinginan sederhana keluarga mereka malah ditentang warga sekitar.

Baca Juga: Penampakan Jenazahnya Bikin Merinding, Mantan Politikus Terkenal Afrika Selatan Ini Minta Dikubur Bersama Mobil Kesayangannya

Beberapa warga malah menghadang rombongan jenazah Nuria.

Namun Joko tak berhadapan langsung dengan warga yang menolak jenazah istrinya.

Tetapi dia dihubungi lewat telepon tentang kondisi saat itu.

Saat itu ayah tiga anak ini masih berada di jarak 500 meter dari TPU.

Baca Juga: Sedih Masih Banyak Jenazah Pasien Virus Corona yang Ditolak, Kades ini Sumbangkan Tanahnya Untuk Dijadikan Pemakaman Bagi Korban Virus Corona

"Jadi secara langsung saya tidak tahu sebenarnya, hanya lewat telfon itu ada suara yang kacau jadi seperti ada protes warga," ungkapnya.

"Jadi memang dari Semarang itu sudah tiga kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah dimakamkan di situ," sambung Joko.

Pihak RSUP Kariadi Semarang sebenarnya sudah menyediakan makam untuk perawat Nuria.

Namun keluarga tak ingin jika makam Nuria jauh dari anak-anaknya.

Baca Juga: Banyak Orang Berkerumun di Pemakaman di Tengah Wabah Covid-19, Ternyata Ada Jenazah yang Dimakamkan di Dalam Mobil Mewah, Begini Penjelasan Pihak Keluarga...

"Dari awal sebenarnya saya sudah dikasih tempat pak direktur kami, direktur rumah sakit umum Dr Karyadi, dari awal beliau datang ke tempat istri di ruang forensik sudah berpesan," jelasnya sambil menirukan pesan direktur rumah sakit tersebut.

"Saya juga sangat bersyukur, intinya tapi memang kehendak dari kami dan keluarga."

"Ingin dekat ketika nanti anak-anak juga ingin menengok ibunya, mendoakan lebih dekat, namun ya kejadian seperti itu yang sampai sekarang pedih rasanya," ungkap Joko.

Joko tak hanya menelan pil pahit kehilangan istri tercinta untuk selamanya.

Baca Juga: Dan Terjadi Lagi, Warga Berbondong-bondong Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19 di Kota Pasuruan, Wakil Wali Kota Sampai Lakukan Hal Ini untuk Yakinkan Warga

Ia juga harus berpisah dengan ketiga anaknya sampai ia dinyatakan negatif virus corona.

Diketahui Joko dan almarhumah Nuria memiliki tiga putri yang duduk di jenjang pendidikan 1 SMA, 5 SD, dan 3 SD.

"Kemudian saya sendiri juga tidak ketemu anak-anak sampai akhirnya saya dinyatakan negatif." ungkap Joko menceritakan ketiga anaknya.

Saat mendengar kisah pilu dari Joko, Najwa Shihab terlihat kerap menunduk sedih dengan mata yang berkaca-kaca.

(Tribun Mataram)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Youtube Najwa Shihab, Tribun Mataram

Baca Lainnya