Suar.ID -Bullying atau perundungan emamng harus diberantas karena memiliki dampak trauma luar biasa bagi para korbannya.
Sebuah video seorang anak laki-laki menangis karena di-bully teman sekolahnya viral di media sosial.
Bahkan di sela tangisnya, anak yang terlihat lelah dengan perlakuan yang didapatnya sampai mengatakan ingin mengakhiri hidupnya.
Seorang ibu asal Queensland, Australia membagikan video anaknya yang menangis karena di-bully di sekolahnya.
Yarraka Bayles memiliki seorang anak laki-laki bernama Quaden, yang terlahir dengan kondisi dwarfisme atau kerdil.
Sang ibu berkata pada NITV, dirinya berniat menjemput anaknya di sekolah hari Rabu (19/2/2020) lalu.
Saat itu, ia melihat anak-anak lain sedang mengerjai Quaden karena fisiknya.
Quaden terlahir dengan achondroplasia atau salah satu bentuk dwarfisme.
Saat kembali ke mobil, Bayles merekam anaknya yang saat itu menangis karena terus-terusan di-bully oleh teman-temannya.
"Aku baru saja menjemput anakku di sekolah, melihat aksi perundungan, lalu menghubungi kepala sekolah," ujar Bayles saat Facebook Live.
"Aku ingin orang-orang tahu, orang tua, pengajar, seperti inilah efek yang ditimbulkan dari pembully-an."
"Dan kalian bertanya-tanya mengapa anak-anak bunuh diri."
Bayles menjelaskan dalam video, ejekan dan hinaan yang diterima anaknya cukup konstan sehingga Quaden seringkali berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Sambil menangis, Quaden berkata dalam video:
"Aku hanya ingin mati sekarang."
"Beri aku pisau aku ingin bunuh diri."
Per Jumat (21/2/2020) sore, video tersebut sudah ditonton lebih dari 18 juta kali di Facebook.
Postingan tersebut meraih banyak perhatian dan dukungan dari netizen lain.
Anggota komunitas terkemuka, termasuk bintang olahraga, menyampaikan dukungan mereka untuk Quaden.
"Ini adalah salah satu hal paling menyedihkan yang pernah saya lihat," tulis artis Aborigin, Allan Mckenzie.
“Ini adalah video paling menyakitkan yang pernah saya tonton."
"Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun ingin bunuh diri karena intimidasi di sekolah."
"Apa yang terjadi di dunia kita? Mari kita bersatu di belakang Quaden & tunjukkan padanya bahwa tidak semua orang menentangnya," kata komedian Here Come the Habibs, Rob Shehadie di Twitter.
Legenda AFL, Leigh Matthews menyerukan rencana jangka panjang untuk menghentikan diskriminasi terhadap orang-orang yang berperawakan pendek.
Bayles berkata pada NITV dirinya juga mendapatkan kritik karena video itu.
Tetapi ia sudah bersiap.
"Saya telah mendapatkan banyak serangan balasan karena video itu, saya berpikir dua kali untuk menghapus video itu"
Baca Juga: Viral Foto Polisi Cium Kaki Penjual Sate, Beginilah Fakta Mengharukan yang Terungkap
"Tetapi saya ingin orang-orang melihat efek bullying terhadap anak saya."
"Jika saya tidak berdiri dan berbicara untuknya, siapa lagi?" ucapnya.
Bayles menambahkan, kesadaran akan disabilitas perlu ditingkatkan di sekolah-sekolah.
Diskriminasi juga perlu ditangani untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
“Tidak ada yang tahu masalah apa yang kita hadapi secara pribadi. Saya biasanya berbagi semua sorotan positif, tetapi hal ini perlu ditangani untuk menyelamatkan nyawa anak kami."
NITV mengabarkan, Quaden telah mengundurkan dari sekolah sejak kejadian itu.
Ia kemungkinan akan menjalani home-schooling.
Bayles mengatakan kepada NITV, ia tidak menyalahkan anak tertentu.
Meski begitu, ia mendesak sekolah untuk mengambil lebih banyak tindakan untuk mendidik siswa dan orang tua tentang efek bullying.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Anak Kerdil Menangis karena Di-bully di Sekolah, Sampai Trauma dan Ingin Akhiri Hidupnya