Suar.ID -Siswa SMK berinisial ZA (17) membunuh seorang pria yang hendak membegalnya bernama Misnan.
Saat itu, ZA bersama teman wanitanya sedang di sekitar kebun tebu di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Misnan bersama temannya M. Ali Wafa yang mengendarai motor lantas menghadang ZA.
“ZA Minggu malam sama pacarnya di areal tebu. Tiba-tiba didatangi oleh dua orang yang naik sepeda motor. Ceritanya mau dibegal,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2019).
Lantas sebenarnya apa yang sedang dilakukan ZA di kebun tebu saat itu?
Di acara Mata Najwa, ZA lantas memberikan pengakuan terkait apa yang tengah ia lakukan di kebun tebu.
Mulanya ZA menceritakan soal kesehariannya di sekolah, pasca terlibat kasus penusukan begal.
Ia mengatakan teman-temannya sempat kaget.
"Kalau respon teman-teman sempat kaget juga," kata ZAmelansir dari tayangan YouTube Najwa Shihab, pada Kamis (23/1/2020).
"Enggak nyangka kalau saya melakukan itu," imbuhnya.
Walau begitu, menurut ZA teman-teman dan gurunya tetap memberikan dukungan.
"Guru-guru dan teman-teman sangat men-support," ucap ZA.
Baca Juga: Puji Janji Jaksa Agung untuk Pelajar Bunuh Begal, Hotman Paris Kegirangan Beri Tawaran Tak Biasa Ini
ZA kemudian menceritakan hari itu ia dan teman wanitanya berinisial I berniat menonton konser, Anji.
"Awalnya itu kan sekitar habis Maghrib itu, saya berangkat sama temen dekat saya ke stadion untuk melihat konsernya Anji," ucap ZA.
Selesai menonton konser, ZA dan I berkeliling di area stadion.
ZA mengaku tiba-tiba sang ibu menelpon menyuruhnya untuk pulang.
"Habis itu saya cuma berkelilig saja, habis itu ibu saya juga telpon saya," ucap ZA.
"Terus saya 'yo wes kita pulang'," imbuhnya.
Demi menghindari kemacetan, ZA mengaku memilih melewati jalan pintas.
"Saya pulang enggak terlalu malam, sekitar Isya di jalan," kata ZA.
"Saya kan lewat jalan pintas karena di depan sangat ramai,"
"Saya juga sering lewat jalan pintas di situ," imbuhnya.
Namun tiba-tiba ada dua orang yang berboncengan motor mengikutinya dari belakang.
Baca Juga: Heboh Pelajar Bunuh Begal Demi Lindungi Pacarnya, Kejaksaan Bantah Soal Adanya Hukuman Seumur Hidup!
"Saya mulai dipepet, saya mau belok ke kanan, kalau ke kiri itu ke arah kebun tebu," ucap ZA.
ZA mengatakan dua orang yang rupanya adalah Misnan dan M. Ali Wafa, menyuruhnya untuk menghentikan laju motor.
"Saya dipepet terus sampai disuruh berhenti," kata ZA.
"Saya ketakutan, temen saya nangis," imbuhnya.
Ia menjelaskan Misnan dan M. Ali Wafa kemudian menggiringnya ke arah kebun tebu.
"Terus Misnan mendorong motor saya agak dalam lagi ke kebun tebu," ujar ZA.
"Terus saya dimasukin ke dalam lagi," tambahnya.
Selama di dalam kebun tebu, ZA mengaku Misnan dan M. Ali Wafa berusaha merampas barang-barang miliknya.
Namun ZA mengatakan dirinya enggan menyerahkan motor dan menawarkan kedua begal itu untuk mengambil handphonenya saja.
Tak terima dengan penawaran ZA, Misnan menjelaskan ia lebih memilih untuk memerkosa I.
"Gini aja pacar mu tak perkosa enggak lama kok tiga menit aja, paling perempuan abis dipake buat jalan, v*g*n*nya nutup lagi," ucap ZA meniru ucapan Misnan.
"Kalau enggak mau semuanya saya bawa," tambahnya.
Di tengah gelap dan sepinya kebun tebu, ZA mengaku dirinya sangat ketakutan sekaligus bingung.
"Saya takut, mau lari ya gimana, mau lari sendiri ya gimana," kata ZA.
"Temen saya suruh lari, enggak mau takut juga," imbuhnya.
Demi menyelamatkan nyawa dan kehormatan rekannya, ZA secara spontan akhirnya menusuk Misnan.
"Spontan, saya juga enggak sengaja," ucap ZA.
"Saya enggak tahu saya mikir apa," imbuhnya.
(Tribun Jakarta)