Pria Ini Berpura-pura Menjadi Difabel Selama 10 Tahun untuk Mendapat Tunjangan Rp 1,5 Miliar, Kini Ia Mendapat Ganjaran yang Setimpal

Minggu, 22 Desember 2019 | 09:30
Pixabay

Ilustrasi Difabel.

Suar.ID -Seorang pria yang berasal dari Knowle, Bristol, Inggris dibawa ke pengadilansetelah terbukti bersalah karena berpura-pura menjadi difabel demi mendapatkan uang tunjangan hidup warga difabelserta kredit pensiun.

Graham Branfield (76) yang merupakanseorang pensiunan dilaporkan telah mendapatkan uang 'tunjangan hidup untuk warga difabel' sebesar 87,000 Poundsterling atau setara dengan Rp 1.5 milyar.

Graham kini resmi divonis penjarasetelah tertangkap kamera, bahwa ia hidup dalam kondisi aktif dan sehat.

Melansir dariBristol.co.uk, berdasarkan kesaksiannya di pengadilan setempat pada20/12/2019, Graham membantah telah mengambil untung dengan berpura-pura menjadi warga difabel.

Baca Juga: Merasa Didiskriminasi, Penyandang Difabel Nekat Bakar Kantor Kelurahan Sambil Live Facebook

Penyelidikan Departemen Pekerjaan dan Pensiun

Graham yang terus mengaku dirinya adalah warga difabel ini sebelumnya telah diselidiki oleh otoritas Departemen Pekerjaan dan Pensiun / Department of Works and Pensions (DWP).

Penyelidikan diadakan guna mencari tahu kehidupan Graham sebenarnya.

Pihak DWP membuntuti Graham saat sedang berbelanja dan menangkap bukti-bukti di kamera.

Fakta baru pun ditemukan usai penyelidik yang merekam, mendapati Graham cukup aktif, sehat, dan bahkan tidak terlihat tanda-tanda disabilitas.

Hakim pengadilan tetap memvonis dirinya bersalah kendati telah dilakukan jeda selama 90 menit bagi Graham agar dapat berunding dengan pengacaranya, pada (19/12/2019).

Graham tertangkap kamera penyelidik sedang membawa sejumlah katalog, berbelanja di supermarket, dan membawa beberapa karung makanan burung dengan berat mencapai 20 hingga 25 kilogram.

Berdasarkan kesaksiannya di Pengadilan Briston, Graham Branfield yang tinggal di Jalan Andrew, ini sebelumnya pindah ke daerah Knowle, Bristol.

Baca Juga: Rahmat, Pria Difabel yang Rela Terjaga di Tengah Malam Demi Buatkan Desain Batik untuk Jokowi

Keterangan Saksi

Seorang pensiunan penjaga toko 'Fur and Feathers' di Knowle, Bristol, Brian Sheehan dipanggil pengadilan untuk memberi kesaksian terhadap kasus Graham.

Sepanjang kesaksiannya, Brian menerangkan bahwa Graham secara rutin membeli beberapa kantong makanan burung dan makanan jagung untuk burung merpati selama dua atau tiga kali seminggu.

Brian menambahkan bahwa ia mengetahui Graham memarkirkan mobilnya di dekat tokonya sebelum membeli 20 hingga 25 kilogram kantong makanan burung "tanpa terlihat kesusahan" dalam membawanya.

Kemudian saksi lainnya, bekas tetangga Graham, Helen Gillespie mengatakan kepada hakim bahwa ia sering melihat Graham berjalan-jalan dengan anjingnya.

Ia juga bersaksi kepada hakim bahwa Graham sering berbelanja di toko Morrison di daerah Hartcliffe, Bristol.

Helen menyaksikan Graham berbelanja dengan tanpa terlihat kesusahan dalam membawa barang belanjaannya.

Baca Juga: Calon Suami Idaman, Tak hanya Mengayomi Masyarakat, Tentara Ini Juga Telah Menolong Ratusan Anjing Disabilitas dengan Berbagai Alat Ciptaannya

Pengakuan Graham

SWNS
SWNS

Graham ternyata memiliki hobby memberi makan burung-burung liar.

Selain itu -berdasarkan pengakuannya- ia juga memiliki pekerjaan sampingan untuk mengantarkan sejumlah katalog-katalog dengan mobil yang ia kendarai sendiri.

Ia pernah mengaku menderita sejumlah penyakit yang membuatnya lemah.

Lebih jauh lagi, Graham menyebut dirinya masih bisa berjalan -kendati dipaksakan- dan mengaku masih sering merasa sakit saat berjalan.

Baca Juga: Bikin Haru, Perempuan ini Membuat Boneka Khusus Untuk Anak Disabilitas Agar Mereka Lebih Percaya Diri

Keputusan Hakim

Kasus Graham yang diduga berpura-pura difabel ini kemudian dibawa ke Pengadilan Bristol, Inggris.

Hakim resmi memvonis Graham bersalah karena telah mengklaim dana tunjangan hidup untuk warga difabel / Disability Living Allowance (DLA) sebesar 62.000 Pounsterling dan tunjangan pensiun sebesar 25.000 Poundsterling selama kurun waktu 10 tahun.

Hakim Pengadilan Bristol, James Patrick memberi hukuman Graham Branfield penjara selama dua tahun.

"Iniadalah kasus kebohongan yang luar biasa"

"Kamu (Graham) adalah pria yang cerdas. Namun kamu juga pria yang manipulatif".

"Pernyataanmu dulu mungkin bisa dibilang jujur di awal pengajuan difabel, namun yang kamu lihat (dan harapkan) hanyalah sejumlah uang"

"Dan kamu telah berhasil mendapatkan nominal uang yang besar" kata James Patrick.

Baca Juga: Miris, Wanita Penyandang Disabilitas Ini Tak Diizinkan Masuk ke Kantor Pemerintahan karena Menggunakan Celana Pendek

Apa yang Sebenarnya Diderita Graham?

SWNS
SWNS

Pengadilan meminta jaksa untuk memutar wawancara Graham Branfield saat mengajukan uang tunjangan hidup bagi warga difabel pada awal 2016.

Graham mengaku telah menerima klaim uang DLA sepanjang penderitaan yang ia alami dan saat masa-masa pengobatan.

Berdasarkan wawancara Graham saat mengajukan uang DLA (yang diputar di Pengadilan Bristol), dia mengaku menderita permasalahan sendi dan ototnya, kemudian ginjal, dan Inkontinensia Urine, gejala di mana seseorang susah menahan buang air kecil.

Dalam pengobatannya, Graham mengaku bisa sedikit bergerak, namun masih terasa sakit dan tidak membaik selama 10 tahun terakhir.

Graham mengaku tidak bisa berjalan, bahkan dalam jarak yang pendek sekalipun iamengakuiselalu merasa sakit.

Baca Juga: Viral Video Haru Dua Bocah Membantu Temannya yang Disabilitas, Satu Menyuapi dan Lainnya Mengipasi

Memberi Makan Burung

Graham mengatakan kepada hakim bahwa seorang dokter menyarankannya untuk bekerja kembali di sebuah perusahaan Katalog.

Sang dokter juga menasehatinya untuk memberi makan burung-burung liar agar menambah motivasi hidupnya.

Saran dan nasehat dokter inilah yang kemudian membuat Graham setiap jam 6 atau 7 pagi pergi untuk membeli biji-bijian untuk burung merpati dan makanan rubah.

Ia mengaku tidak akan pergi saat badannya sakit.

Lebih jauh lagi, ia menyebut dirinya sering menghabiskan waktu di ruangan atau berbaring di kasur yang membuatnya bosan.

Itulah mengapa terkadang ia memaksa diri untuk berjalan-jalan meski sakit.

Baca Juga: AG Gadis Disabilitas yang Jadi Budak Nafsu Ayah, Kakak, dan Adik Kandungnya Alami Trauma Berat

Tanggapan Departemen Pekerjaan dan Pensiun

Juru Bicara Department for Working and Pensions (DWP) mengatakan bahwa Graham terbukti mengambil keuntungan atas penyakit yang ia derita.

"Kami tidak memberi toleransi terhadap siapa pun yang secara curang mengambil keuntungan"

"Kami akan mengambil tindakan cepat untuk menyelidiki, meminta bantuan pihak lain dan jaksa penuntut agar mereka yang bersalah dapat dibawa ke pengadilan" ujar jubir DWP.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : bristolpost.co.uk

Baca Lainnya