Perubahan Iklim Benar-benar Nyata, Lihat saja Perubahan yang Terjadi pada Air Terjun Terbesar di Dunia Ini

Selasa, 10 Desember 2019 | 18:30
Oriental Daily

Suar.ID -Tidak ada lagi yang dapat menyangkal akibat dari perubahan drastisyang disebabkan oleh perubahan iklim.

Apakah itu dalam bentuk aktivitas cuaca yang tidak biasa atau kenaikan dan penurunan suhu yang tidak normal di seluruh dunia.

Namun sejauh ini perubahan paling terlihat yang bisa kitapantaukini sebagai akibat dari perubahan iklim berasal dari Afrika, seperti diberitakan oleh The Guardian, SkyNews, dan Telegraph News.

Dalam sebuah peristiwa yang tak seorang pun dapatmemprediksikan bahwa hal ini akanterjadi pada salah satu air terjun paling megah di dunia.

Baca Juga: Islandia Peringati Punahnya Gletser Okjokull, Monumen Penting dalam Memburuknya Perubahan Iklim

Air Terjun tersebut adalah Victoria, yang terletak di bagian selatan Afrika di mana sungai Zambezi yangmegahmenjatuhi bumi.

Namun kini tidak lagi.

Sungai tersebut, kini telah mengering!

Yaps,kamutidak salah baca, pemandangan indah yang mengalir di tebingtersebut telah sepenuhnya menghilang.

Baca Juga: Bumi dalam Bahaya, Ternyata Pemanasan Samudra Lebih Cepat dari yang Kita Kira

Hal ini adalah hasil dari salah satu kekeringan terburuk yang melanda daerahtersebutselama lebih dari seabad, dimana Zimbabwe dan Zambia, kedua negara yang mendapat keuntungan dari wisata Air Terjun Victoria berada.

Apabilapada tahun-tahun sebelumnya, kasus-kasus kekeringan akan memperlambat jatuhnya air, para ahli lokal mengatakan bahwa mereka tidak pernah melihat jatuhnya air berkurang menjadi tetesan air yang rendah dan lemah.

Hal ini tentu saja telah menimbulkan kekhawatiran akan perubahan iklim, dengan banyak penduduk setempat khawatir bahwa hal ini akan memengaruhi pendapatan mereka dari pariwisata.

Meskipun air terjun belum benar-benar kering, namun aliran airnya kini jauh berkurang dari beberapa tahun sebelumnya.

Oriental Daily
Oriental Daily

Baca Juga: Liburan Keluarga Berubah Bencana, Gadis 19 Tahun Ini Tiba-tiba Buta Setelah Berenang Di Laut Pakai Lensa Kontak

Masih belum diketahui apakah air terjun akan kembali mengalir secara deras seperti semula setelah kekeringan berlalu,

Perubahan iklimitu nyata, dan kita sebagaipenduduk planet bumitidakbisa lagi mengelak dari fakta itu.

Jadi pastikan untuk melakukanhal-hal yang dapat membantu lingkungan.

Sekecil apapun kontribusi kita, demi membuat masa depan yang sedikit lebih cerah bagi kitamaupun cucu-cucu kita.

Kolase Oriental Daily
Kolase Oriental Daily

Baca Juga: Pesta Ulang Tahun Berubah Bencana: Gadis Kecil Meninggal setelah Tenggelam di Waduk Meski Sahabat Sempat Mencoba Menyelamatkannya

Islandia Peringati Punahnya Gletser Okjokull, Monumen Penting dalam Memburuknya Perubahan Iklim

Islandia memperingati hilangnya gletser pertama di negara tersebut yang diakibatkan pemanasan global akibat perubahan iklim.

Gletser Okjokull yang tahun 1890 mencakup 16 kilometer persegi, pada 2012 hanya tinggal 0,7 kilometer persegi.

Kini Gletser tersebut dinyatakan punah.

MSNBC
MSNBC

Baca Juga: Lebaran Berubah 'Bencana' Bagi Mardiah dan 5 Anaknya, Sang Suami Ditemukan Tewas Tanpa Kepala

Di lokasi bekas gletser, saat ini dipasang sebuah tulisan berjudul "Surat untuk Masa Depan" dengan isi: "Monumen ini dibuat untuk mengakui bahwa kita tahu apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan. Hanya Anda yang tahu, apakah kita telah melakukannya."

Proyek peringatan ini dibentuk oleh para peneliti lokal dan rekan-rekan mereka dari Rice University di AS.

Sekitar 100 orang hadir di lokasi, termasuk Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir, Menteri Lingkungan Gudmundur Ingi Gudbrandsson, dan mantan Presiden Irlandia yang juga mantan komisioner tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Mary Robinson.

"Ini akan menjadi monumen pertama bagi gletser yang hilang akibat perubahan iklim di dunia," kata Cymene Howe, Profesor Antropologi di Rice University pada Bulan Juli lalu dalam persiapan monumen di Islandia.

Baca Juga: Setelah 8 Tahun, Ini yang Terjadi di Fukushima Setelah Dilanda Tsunami dan Bencana Nuklir

Dari Okjokull menjadi Ok

Okjokull, yang berarti "Ok Gletser" dalam bahasa Islandia, menjadi kawasan es pertama yang secara resmi dilepaskan status gletsernya pada tahun 2014.

Sekarang tempat itu disebut hanya disebut "Ok".

Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) memperkirakan, hampir setengah dari situs warisan dunia di Islandia dapat kehilangan gletsernya pada tahun 2100, jika emisi gas rumah kaca berlanjut pada tingkat saat ini.

Baca Juga: Catat! 8 Karakter Ini Bisa Membuat Kamu 'Selamat' dari Bencana

Islandia sangat bergantung pada pariwisata gletser, yang merupakan industri terbesar di negara itu.

Tahun lalu tercatat ada 2,3 juta wisatawan internasional yang berkunjung ke pulau itu, terutama untuk mengagumi gletsernya.

(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : The Guardian, Telegraph, Sky News, MSNBC

Baca Lainnya