Suar.ID - Metamfetamina, disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik.
Obat ini dipergunakan untuk kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.
Penggunaan sabu diketahui memiliki efek samping.
Salah satu efek samping dari sisi psikologis yang dirasakan oleh pengguna sabu-sabu adalah menjadi paranoid.
Seorang pengguna akan merasa cemas dan bingung, tidak bisa tidur, memiliki perubahan suasana hati, dan menjadi kasar.
Hal ini terjadi pada seorang pria di Sulawesi Barat.
Pria bernama Wahyuddin ini, mengamuk dalam Masjid Al-Muhajirin, Kelurahan Pacongan, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Pelaku mengaku diikuti oleh mahluk gaib berwujud seperti wajah ibu pelaku. Pelaku kemudian memecahkan kaca masjid. Polisi bersama warga berusaha membujuk pelaku," kata KA SPKT Polres Pinrang, Aiptu Ruslan Nur, Sabtu (16/11/2019).
Saat ditenangkan warga dan polisi, pelaku kemudian keluar dan sempat menyandera seorang anak di luar masjid.
Saat itulah pelaku menganiaya anak yang disanderanya dengan pisau dapur yang ia ambil dalam dapur Masjid.
"Korban menderita tiga luka pada tubuhnya, terparah pada bagian dada korban. Korban kemudian dilarikan ke RS Lasinrang," ungkap Ruslan.
Kepada polisi, pelaku mengaku panik karena dikepung massa di tengah ia merasa diikuti oleh mahluk gaib.
Wahyuddin juga mengaku dibawa pengaruh narkotika jenis sabu.
"Saya dari Soppeng hendak pulang ke Mamuju. Saya sempat singgah membeli sabu di Baranti Kabupaten Sidrap. Sampai di Pinrang, saya diikuti mahluk gaib dan mencarinya dalam masjid." tutur pelaku.
Hingga kini, pelaku masih diperiksa di Reskrim Polres Pinrang.
Sementara Korban masih dirawat intensif di RSUD Lasinrang.
Polisi mengamankan barang bukti pisau dapur dan mobil yang digunakan korban. (Suddin Syamsudin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulHabis Nyabu, Pria Ini Mengamuk di Masjid dan Tikam Seorang Anak