Suar.ID -Masih ingat dengan nama Susno Duadji?
Sebelumnya ia dikenal dengan jendral yang kontroversial dan memiliki tampang yang sangar.
Susno Duaji pun sebelumnya pernah menjabat sebagai Kapolda Jabar pada tahun 2008.
Setelah bertugas di Jawa Barat, Susno Duadjikemudian menjadi sebagai Kabareskrim Polri.
Sosoknya memang terkenal, pria kelahiran Pagar Alam, 1 Juli 1954 ini pada masa jayanya kerap muncul di layar kaca.
Susno Duadji bahkan makin terkenal ketika melontarkan istilah yang hingga kini kerap dipakai.
Istilah tersebut adalah Cicak vs Buaya. Saat itu, pada 2009, istilah tersebut pun viral.
Ujungnya menjadi kasus yang menyita perhatian publik, yakni gesekan antara dua institusi besar, yaitu Polri dan KPK.
Setelah melepaskan seragamnya, kini kehidupan Susno Duadjitampak banyak yang berubah.
Sang jenderal kini bekerja sebagai seorang petani.
Dilihat dari akun Instagram, ia kerap membagikan momen kesehariannya yang bekerja di kebun.
Seperti pada postingannya pada 20 Oktober 2019.
Ia membagikan fotonya saat berada di kebunkaret.
Ia menjelaskan, kebunkaret merupakan kebunmiliknya di kampung halamannya di Pagar Alam, Sumateran Selatan.
Namun, pekerjaannya kini sebagai petani ternyata tak bisa dianggap remeh.
Sebagai petani, nilai hasil panen ternyata bisa naik juga turun.
Ia mengaku, sudah menanam pohon karet itu sekitar 10 tahun.
Namun, bisa menikmati harga bagus dari hasil panen karet hanya beberapa tahun saja.
Kini, menurutnya, harga karet justru makin anjlok.
"Oh karet mengapa kau mengkret,,,
kapan hargamu pulih,,,,
semoga kau buat petani senyum lagi," tulis Susno Duadjipada keterangan videonya.
Pada postingan sebelumnya, ia pun membagikan foto-fotonya saat menyadap karet.
Pada keterangan fotonya, Susno Duadjimenyebut turunnya harga karet kini dibawa Rp 7 ribu.
"Oh,,,karet mengapa harga mu mengkret ,,,
dari rp 22,500 6 thn lalu sekarang posisi di bawah rp 7,000 ,,
kapan bangkit lagi,,, rakyat menunggu,, dan menunggu," tulisnya.
Selain kebunkaret, Susno Duadjipun memiliki kebunkopi.
"Phon kopi yang subur akan banyak batangnya yang berasal dari tunas,
supaya buahnya maka batang harus disisakan maksimal sisa 2 batang, batang atau tunas yang lain harus dibuang," tulis Susno Duadji.
Selain itu, ada pula sejumlah tanaman lain yang juga tumbuh di kebun-kebunnya.
Alasan Jadi Petani
Walaupun dirinya mampu berkarier menjadi perwira tinggi polisi, Susno Duadjimemilih ikuti jejak keluarga pada masa tuanya.
Setelah pensiun, ia menjalani hari-harinya sebagai seorang petani.
Menurutnya, bertani merupakan cita-citanya setelah melepas seragam polisinya.
Hal ini disampaikan Susno Duadjimelalui akun Facebook-nya.
"Siapa bilang bertani itu harus selalu identik dengan panas terik, kotor dan sebagainya yang tidak enak,
Bertani itu enak, sehat, selalu akrab dengan alam, udara segar asri,
menyehatkan badan baik phisik maupun phsikis,,
jauh dari hiruk pikuk politik, kekuasaan,
Berada di lingkungan petani kampung sangat nikmat;
polos, lugu dan apa ada nya, tidak bicara A maunya X, dst, ya itulah dunia pedesaan, tak ada maksud tersembunyi,,,
Tumbuhan apa pun kalau kita dekati dengan kasih sayang maka dia akan tumbuh subur, segar, sehat dan bunganya bagus, buahnya lebat,,
ternyata tumbuhan pun akan memberikan respon yang baik manakala diberikan sentuhan kasih sayang,,
Baca Juga: Tafsir Mimpi Menyikat Gigi, Benarkah Pertanda Baik Bagi Pemimpinya?
Ya memang saya terlahir dari suatu keluarga di pedesaan yang sehari-hari nya adalah petani kecil;
sehingga begitu memasuki usia pensiun saya kembali ke habitat sebagai petani kecil di pedesaan, memang inilah cita-cita saya,,
Dan akhirnya kenikmatan hidup di masa tua sebagai petani saya temukan,,
Dunia tani manakala ditekuni dan dikelola dengan baik, dengan perhitungan dan menanam tanaman yang ekonomis ,
Dan yang lebih mahal harganya adalah; hidup tenang dan sehat, bahagia lahir batin,
Semoga ke depan; generasi muda Indonesia mencintai dan mau terjun di bidang pertanian,
dan pertanian dikelolah dengan tehnologi memanfaatkan mesin, dll
Indonesia kelak akan maju dan mendapat devisa yang banyak manakala pertanian diarahkan menjadi;
agro bisnis, agro indistri, dan agro wisata,,, contoh Thailand, Vietnam,,
Semoga ,,,
Susno Duadji," tulisnya.
(Widia Lestari )
Artikel ini telah tayang diTribun Jabardengan judul"Dulu Susno Duadji Kapolda Jabar dan Kabareskrim Polri, Kini Kerja di Kebun, Nyadap Karet, Metik Kopi".