Polisi Sedang Berupaya Mencari Kepala Korban Mutilasi yang Berprofesi sebagai Guru Honorer

Kamis, 04 April 2019 | 11:53
Tribun Video

Terungkap isi chat WhatsApp (WA) terakhir Budi Hartanto (28), guru honorer asal Kediri yang mayatnya ditemukan tanpa kepala di koper di wilayah Blitar.

Suar.ID - Budi Hartanto (28) warga Jl Tamansari, Kota Kediri ditemukan tewas dalam koper dengan kondisi termutilasi di pinggir bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Dikutip dari Surya, Nasuha, paman korban menuturkan bahwa mayat tanpa kepala tersebut teridentifikasi sebagai ponakannya setelah polisi melakukan pemeriksaan sidik jari.

"Jenazahnya dikenali dari sidik jarinya. Kami belum tahu kapan jenazahnya dipulangkan," jelasnya.

Budi yang merupakan seorang guru honorer diketahui pihak keluarga meninggalkan rumah selepas Magrib, Selasa (2/4/2019).

Baca Juga : Geger! Seorang Mantan Polisi Dimutilasi setelah Hubungan Intim dan Jenazahnya Dipakai Ritual

Tujuan korban saat itu dilaporkan menuju warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).

"Korban keluar naik sepeda motor, sampai sekarang sepeda motornya masih belum ditemukan," jelas Nasuha.

Nasuha juga menuturkan bahwa korban sempat berkomunikasi dengan seorang rekannya melalui WhatsApp (WA), Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 22.55 WIB.

"Itu kontak terakhir korban dengan rekannya yang juga guru," ungkap Nasuha.

Baca Juga : Dua Orang Pakistan Terduga Pelaku Mutilasi Pengusaha Asal Bandung Ditangkap Kepolisian Malaysia

Surya

Suasana di kediaman Almarhum Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri yang ditemukan tewas termutilasi dan potongan mayatnya dimasukkan ke dalam koper.

Namun setelah kontak terakhir, HP (ponsel) milik korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sampai sekarang.

Terkait mayat korban ditemukan di Blitar, Nasuha mengaku tak memiliki kerabat yang tinggal di Blitar.

Namun Nasuha mengaku mengetahui bahwa korban memiliki rekan yang berasal dari Blitar.

Saat ini pihak keluarga telah berada di SUD Mardi Waluyo, Kota Blitar untuk mengecek kondisi mayat korban.

Sementara suasana di rumah duka mulai didatangi para pelayat.

Hamidah ibu korban tak kuasa menahan sedih hingga menangis histeris setelah diberitahu putranya menjadi korban mutilasi yang ditemukan dalam koper.

"Anak saya salahnya apa... saya tidak terima," ungkapnya.

Sejumlah kerabatnya tampak menenangkan dengan merangkulnya.

"Semoga pelakunya segera ditemukan," tuturnya.

Dari penjelasan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah selepas Maghrib.

Tujuan korban saat itu dilaporkan menuju warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).

"Korban keluar naik sepeda motor, sampai sekarang sepeda motornya masih belum ditemukan," jelas Nasuha.

Baca Juga : 5 Fakta Pengusaha Asal Bandung Tagih Utang Rp2 Miliar di Malaysia Berakhir dengan Dimutilasi

Surya

Terungkap isi chat WhatsApp (WA) terakhir Budi Hartanto (28), guru honorer asal Kediri yang mayatnya ditemukan tanpa kepala di koper di wilayah Blitar.

Polisi mencari kepala korban

Meski telah mengungkap dugaan sementara identitas mayat dalam koper yang ditemukan di tepi sungai di bawah jembatan desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, polisi belum menemukan kepala mayat tersebut.

Karena itu, Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, mengatakan bahwa saat ini polisi masih fokus mencari kepala korban yang diduga guru honorer asal Kediri tersebut.

"Betul, saat ditemukan kondisi mayat korban tanpa kepala dimasukan dalam koper."

"Sekarang kami fokus mencari kepala korban," kata AKP Heri Sugiono.

AKP Heri mengatakan polisi fokus mencari kepala korban mulai dari rumahnya di Kediri sampai di lokasi penemuan mayat korban di Udanawu, Kabupaten Blitar.

Satreskrim Polres Blitar Kota sudah berkoordinasi dengan Polres Kediri Kota untuk mencari kepala korban.

"Kami juga berkoordinasi dengan tim Jatanras Polda Jatim," ujarnya.

Dikatakannya, polisi sudah mengetahui identitas korban.

Korban bernama Budi Hartanto (21), asal Mojoroto, Kota Kediri.

Untuk memastikannya, polisi tetap melakukan tes DNA terhadap keluarga korban.

"Kami tetap melakukan tes DNA terhadap orangtua korban untuk memastikannya."

Baca Juga : Rekan Siti Aisyah dalam Dakwaan Pembunuhan Saudara Pemimpin Korut, Kim Jong Nam, Akan Segera Bebas

"Kalau identitas korban kami dapatkan dari hasil identifikasi," katanya.

Menurutnya, hasil otopsi resmi dari tim RS Bhayangkara masih belum keluar.

Tetapi, dari visum luar, selain kepalanya putus, juga ditemukan beberapa luka pada tubuh korban.

Salah satunya di bagian lengan korban.

"Kami masih menunggu hasil otopsi," ujarnya.

Petugas kebersihan kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Saksono Buntaran mengatakan sempat diminta tolong mengangkat koper berisi mayat dari ambulans ke kamar jenazah saat tiba di RSUD Mardi Waluyo.

Sesampai di kamar jenazah, mayat dikeluarkan dari koper.

Dia sempat menyaksikan bagian tubuh mayat itu.

Menurutnya, kondisi mayat masih segar.

Dia memerkirakan mayat itu seorang laki-laki masih muda.

Tubuhnya kecil dan berkulit kuning.

"Posisi tubuhnya meringkuk, lalu ditarik untuk diluruskan. Tapi saya tidak melihat kepalanya," katanya.

Dia juga sempat melihat siku lengan kanan mayat itu terluka.

Menurutnya, luka di siku lengan kanan mayat itu mirip seperti terkena bacokan.

"Lukanya menganga seperti bekas sayatan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Isi Chat WhatsApp (WA) Terakhir Guru Honorer yang Mayatnya Ditemukan Tanpa Kepala di Koper

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Surya.co.id

Baca Lainnya