Dua Orang Pakistan Terduga Pelaku Mutilasi Pengusaha Asal Bandung Ditangkap Kepolisian Malaysia

Kamis, 14 Februari 2019 | 14:35
Tribujabar.id - Kompas.com

Meli Rahmawati (33) menunjukkan foto saat bersama suaminya Nuryanto (37) - Ilustrasi Jasad

Suar.ID – Kepolisian Malaysia telah menangkap dua orang yang diduka menjadi pelaku mutilasi dua WNI di negara tersebut.

Dikutip dari Kompas.com (12/2/2019), hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Dua WNI tersebut jasadnya ditemukan sudah termutilasi di pinggiran Sungai Buloh, Desa Coalfields, Selangor, Malaysia.

Diduga, dua jasad tersebut adalah Nuryanto, seorang pengusaha tekstil di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan temannya Ai Munawaroh.

Baca Juga : 4 Fakta Penemuan Emas Bergambar Ir. Soekarno yang Viral di Medsos

Baca Juga : BMKG Nyatakan Ada 8 Zona Gempa yang Mesti Diwaspadai, Megathrust Mentawai Paling Berbahaya!

Dedi menuturkan, dua orang terduga pelaku tersebut berkewarganegaraan Pakistan dan merupakan rekan bisnis korban.

"PDRM (Polis Diraja Malaysia) sudah amankan dua terduga pelaku warga negara Pakistan, yang merupakan teman bisnis dari korban tersebut," kata Dedi, di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Pihak kepolisam Malaysia sendiri meminta beberapa bukti terkait kedua korban.

Bukti itu, antara lain adalah sidik jari, hasil percakapan di aplikasi pesan instan Whatsapp, dan informasi transaksi keuangan untuk rekening atas nama Nuryanto.

Bukti tersebut digunakan kepolisian Malaysia untuk mengungkap kasus tersebut.

"Penguatan alat bukti ini sangat penting meyakinkan Kepolisian Diraja Malaysia untuk mengkorban dan untuk memutuskan betul-betul kedua tersnagka yang saat ini diduga dalam proses penanganan PDRM betul pelakunya," kata Dedi.

Fakta-fakta dua WNI jadi korban mutilasi di Malaysia

1. Penemuan dua jasad WNI

Dikutip Grid.Id dari New Straits Times kepolisian Malaysia menemukan dua jasad yang termutilasi di pinggiran Sungai Buloh, Desa Coalfields, Selangor, Malaysia.

Pihak kepolisian setempat mengatakan dua jasad tersebut kemungkinan dimutilasi oleh pelaku.

"Kemungkinan tangan dan kaki korban dipotong pelaku. Kami menemukan sebuah plasik hitam yang berisi potongan tangan dan kaki di sekitar sungai," ungkap Kepala Kepolisian Sungai Buloh, Shafaáton Abu Bakar, seperti yang dikutip dari New Straits Times.

Polisi juga menduga, korban telah dibunuh 2 minggu sebelum ditemukan.

2. Korban merupakan WNI

Seperti diwartakan Tribunjabar.id, dua jasad yang ditemukan di pinggiran Sungai Buloh, Desa Coalfields, Selangor, Malaysia, adalah warga negara Indonesia (WNI).

Jasad perempuan adalah Ai Munawaroh sedangkan jasad laki-laki adalah Nuryanto, pengusaha tekstil asal Bandung.

Informasi jasad laki-laki tersebut adalah Nuryanto diketahui dari kuasa hukumnya yang mendapat keterangan dari kepolisian Malaysia.

Kepolisian Malaysia menemukan sejumlah petunjuk yang mengarah pada Nuryanto.

"Berdasarkan informasi dan keterangan kepolisian Malaysia, jenasah itu diduga klien kami. Sebab petunjuk kepolisian Malaysia mengarah kepada Nuryanto, sebab ditemukan bukti petunjuk seperti baju, telepon genggam ditemukan di sekitar lokasi," ungkap Hermawan kuasa hukum keluarga korban, yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.

Istri Nuryanto Meli Rahmawati (33) juga mengirimkan foto Nuryanto dari Bandung untuk mencocokkan ciri-ciri terhadap petunjuk yang ditemukan polisi.

Selain itu, ada kesamaan juga dari bukti CCTV saat korban keluar hotel.

"Dari Bandung dikirimkan fotonya, ternyata sesuai. Nah, yang kedua handphone dan baju yang dia pakai ketika keluar hotel (CCTV) dan di lokasi diketemukannya mayat, ada kesamaan," ujar Hermawan.

Baca Juga : KH Hanief Ismail: Takmir Menanggapi Rencana Prabowo Jumatan di Masjid Kauman Semarang

Baca Juga : Ani Yudhoyono Didiagnosis Leukimia: Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Diabaikan!

3. Pergi ke Malaysia untuk menagih utang

Menurut kesaksian keluarga seperti dikutip dari Tribunjabar.id, Nuryanto rupanya memang berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019 lalu.

Istri korban bercerita, kepergiannya Nuryanto ke Malaysia adalah untuk menagih uang sebesar Rp2 miliar ke rekan bisnisnya di sana.

"Iya mau ngambil uang (penagihan). Dia bilang di Malaysia sudah numpuk, masih besar sekitar Rp 2 miliar, yang belum tertagih. Saya enggak tahu itu dari berapa orang pengusaha di sana," ujar Meli saat ditemui di rumahnya Kampung Ciodeng, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (11/2/2019).

Dari catatan maskapai penerbangan Air Asia, Nuryanto seharusnya pulang pada 23 Januari 2019.

Namun, pada 22 Januari 2019 keluarga putus komunikasi nomor Nuryanto tidak dapat dihubungi.

"Kita lost contact tanggal 22 Januari, handpone dia sudah enggak aktif. Karena chek in di hotel terakhir tanggal 21-23 otomatiskan tanggal 23 dia harus pulang, masuk tengah malamnya tanggal 21 sudah lost contact," kata kuasa hukum Nuryanto kepada wartawan Tribun Jabar.

4. Tes DNA dilakukan

Guna memastikan jasad yang ditemukan adalah Nuryanto, tes DNA dilakukan. Adik Nuryanto, diberangkatkan ke Malaysia untuk tes DNA.

"Salah satu rekan kita (tim pengacara) ke Malaysia, membawa salah satu keluarga, adiknya Nuryanto untuk tes DNA, untuk memastikan apakah jenasah itu Nuryanto apa bukan," kata Hermawan.

Namun, hasil tes DNA itu membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Hal ini disebabkan kondisi tubuh korban yang sudah membusuk.

Hasilnya disebut akan keluar antara dua pekan atau satu bulan ke depan.

Kepolisian RI sendiri akan mendukung penuh kepolisan Malaysia dalam penanganan kasus tersebut.

Baca Juga : BMKG Nyatakan Ada 8 Zona Gempa yang Mesti Diwaspadai, Megathrust Mentawai Paling Berbahaya!

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : kompas, grid, tribunjabar

Baca Lainnya