Suar.ID – Kasus pembunhan dan mutilasi menimpa pengusaha tekstil asal Bandung, Nuryanton (37).
Dikutip dari Tribunjabar.id (11/2/2019), ia diduga menjadi korban mutilasi setelah pergi ke Malaysia pada 17 Januari 2019 lalu untuk urusan bisnis.
Seperti apa kejalasan dari kasus ini, berikut Suar.ID rangkumkan fakta-faktanya dari beberapa sumber.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Sakit, Annisa Pohan Bocorkan Perlakuan Ibu Mertuanya Selama 13 Tahun Terakhir
Baca Juga : Salah Tempat Duduk di Kereta dan 'Ngeyel' Tak Mau Pindah, Pria Ini Kena 'Batunya'!
1. Penemuan dua jasad WNI
Dikutip Grid.Id dari New Straits Times kepolisian Malaysia menemukan dua jasad yang termutilasi di pinggiran Sungai Buloh, Desa Coalfields, Selangor, Malaysia.
Pihak kepolisian setempat mengatakan dua jasad tersebut kemungkinan dimutilasi oleh pelaku.
"Kemungkinan tangan dan kaki korban dipotong pelaku. Kami menemukan sebuah plasik hitam yang berisi potongan tangan dan kaki di sekitar sungai," ungkap Kepala Kepolisian Sungai Buloh, Shafaáton Abu Bakar, seperti yang dikutip dari New Straits Times.
Polisi juga menduga, korban telah dibunuh 2 minggu sebelum ditemukan.
2. Korban merupakan WNI
Seperti diwartakan Tribunjabar.id, dua jasad yang ditemukan di pinggiran Sungai Buloh, Desa Coalfields, Selangor, Malaysia, adalah warga negara Indonesia (WNI).
Jasad perempuan adalah Ai Munawaroh sedangkan jasad laki-laki adalah Nuryanto, pengusaha tekstil asal Bandung.
Informasi jasad laki-laki tersebut adalah Nuryanto diketahui dari kuasa hukumnya yang mendapat keterangan dari kepolisian Malaysia.
Kepolisian Malaysia menemukan sejumlah petunjuk yang mengarah pada Nuryanto.
"Berdasarkan informasi dan keterangan kepolisian Malaysia, jenasah itu diduga klien kami. Sebab petunjuk kepolisian Malaysia mengarah kepada Nuryanto, sebab ditemukan bukti petunjuk seperti baju, telepon genggam ditemukan di sekitar lokasi," ungkap Hermawan kuasa hukum keluarga korban, yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.
Istri Nuryanto Meli Rahmawati (33) juga mengirimkan foto Nuryanto dari Bandung untuk mencocokkan ciri-ciri terhadap petunjuk yang ditemukan polisi.
Selain itu, ada kesamaan juga dari bukti CCTV saat korban keluar hotel.
"Dari Bandung dikirimkan fotonya, ternyata sesuai. Nah, yang kedua handphone dan baju yang dia pakai ketika keluar hotel (CCTV) dan di lokasi diketemukannya mayat, ada kesamaan," ujar Hermawan.
Baca Juga : Masih Ingat Wanita yang Menuduh Driver Go-Jek Menculiknya? Netizen Kini Menganggapnya 'Dewi Penyelamat'
Baca Juga : Suaminya Bukan Orang Sembarangan, Inilah 7 Fakta Menarik di Balik Sosok Grace Natalie
3. Pergi ke Malaysia untuk menagih hutang
Menurut kesaksian keluarga seperti dikutip dari Tribunjabar.id, Nuryanto rupanya memang berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019 lalu.
Istri korban bercerita, kepergiannya Nuryanto ke Malaysia adalah untuk menagih uang sebesar Rp2 miliar ke rekan bisnisnya di sana.
"Iya mau ngambil uang (penagihan). Dia bilang di Malaysia sudah numpuk, masih besar sekitar Rp 2 miliar, yang belum tertagih. Saya enggak tahu itu dari berapa orang pengusaha di sana," ujar Meli saat ditemui di rumahnya Kampung Ciodeng, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (11/2/2019).
Dari catatan maskapai penerbangan Air Asia, Nuryanto seharusnya pulang pada 23 Januari 2019.
Namun, pada 22 Januari 2019 keluarga putus komunikasi nomor Nuryanto tidak dapat dihubungi.
"Kita lost contact tanggal 22 Januari, handpone dia sudah enggak aktif. Karena chek in di hotel terakhir tanggal 21-23 otomatiskan tanggal 23 dia harus pulang, masuk tengah malamnya tanggal 21 sudah lost contact," kata kuasa hukum Nuryanto kepada wartawan Tribun Jabar.
Baca Juga : Miris! Seorang Pria Menemukan Bayi yang Baru Lahir Dibuang di Tengah Jalan saat Mengantarkan Koran
4. Tes DNA dilakukan
Guna memastikan jasad yang ditemukan adalah Nuryanto, tes DNA dilakukan. Adik Nuryanto, diberangkatkan ke Malaysia untuk tes DNA.
"Salah satu rekan kita (tim pengacara) ke Malaysia, membawa salah satu keluarga, adiknya Nuryanto untuk tes DNA, untuk memastikan apakah jenasah itu Nuryanto apa bukan," kata Hermawan.
Namun, hasil tes DNA itu membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Hal ini disebabkan kondisi tubuh korban yang sudah membusuk.
Hasilnya disebut akan keluar antara dua pekan atau satu bulan ke depan.
5. Polres Bandung belum dapat laporan keluarga soal kasus ini
Diwartakan Kompas.com, pihak Polres Bandung belum mendapat laporan perihal adanya warga Baleendah yang diduga tewas dimutilasi di Malaysia.
Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan mengatakan, hingga saat ini, pihak keluarga korban belum berkoordinasi dengan kepolisian soal kasus itu.
"Belum ada laporan (dari keluarga)," kata Indra, sewaktu ditemui usai pengamanan laga Persib kontra Persiwa di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (11/2/2019) malam.
Meski demikian, Indra telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk mencari tahu data diri dan kronologis kepergian korban ke Malaysia.
Baca Juga : Ajari Anak untuk Minta Maaf dan Memaafkan Agar Saat Dewasa Tidak Tumbuh Menjadi Anak yang Pendendam
Baca Juga : Ani Yudhoyono Sakit, Annisa Pohan Bocorkan Perlakuan Ibu Mertuanya Selama 13 Tahun Terakhir