Menurut Mark Galeotti, seorang profesor di Universitas New York, agen-agen itu adalah aset negara.
Secara tidak langsung, dengan kemampuan intelijen yang kuat, Putin mengajari ilmu-ilmu khusus pada agen yang merupakan aset negara. Bisa jadi, Putin punya banyak skuadron intelijen hebat.
Jangankan pada agen pengkhianat, Putin juga memasang tanda kekuatannya pada lawan-lawannya. Putin kerap menjatuhkan sanksi terhadap jurnalis yang tulisan-tulisannya berbahaya.
Dia juga suka menggunakan taktik intimidasi untuk menggoyahkan lawan-lawannya. Putin tidak segan mengatur kasus dan membuat musuhnya dipenjarakan tanpa dia terlihat bersalah.
Berangkat dari masa lalunya, tidak heran kini Putin ditakuti banyak orang.
Baca Juga : Pria Ini Kecewa, Beli Sepatu Gucci Seharga Rp13 Juta Solnya Lepas Setelah Baru Dipakai 3 Jam