Pengalamannya yang sangat banyak membuat Putin sadar betul adanya gerakan bawah tanah yang mencoba memusuhinya.
Atas dasar itulah, Putin dicurigai berperan dalam kasus pembunuhan beberapa agen KGB.
Salah satunya adalah Alexander Litvineko, mantan agen KGB yang meninggal dalam beberapa minggu setelah minum teh.
Baca Juga : Siap-siap dan Catat Tanggalnya, Inilah 20 Hari Libur pada 2019
Teh itu diduga memiliki kandungan racun dari zat yang tidak diketahui dan membunuh perlahan-lahan. Litvineko meminum secangkir teh di sebuah hotel di London pada tahun 2006.
Selain Litvineko, ada juga Vladimir Kara-Murza, seorang kritikus dari Kremlin. Kara-Murza dirawat di rumah sakit setelah keracunan.
Istrinya hanya menyebutnya sebagai 'zat racun yang tidak terdefinisi' tapi tidak tahu pasti dari mana asalnya.
Kasus Kara-Murza ini terjadi dua kali, tahun 2015 dan di awal 2017.Dokter telah mengatakan bahwa Kara-Murza tidak akan selamat apabila diracun untuk ketiga kalinya.
The New York Times mencatat bahwa Uni Soviet menggunakan taktir serupa untuk secara diam-diam untuk membungkam lawan.
Skema yang dilakukan hampir selalu sama, yaitu meracuni dengan zat misterius orang-orang yang dianggap dapat menjegal langkah Putin.
Pembunuhan seperti itu harus dilakukan oleh agen-agen khusus dengan tingkat keterampilan yang di atas rata-rata.
Berhadapan dengan agen seperti itu tentu membuat banyak orang memilih pergi jauh-jauh dari urusan yang melibatkan Putin.