Tidak diragukan lagi dia menjalani kehidupan yang mewah — makamnya dipenuhi kemewahan yang hanya bisa dilakukan oleh orang kaya di zamannya.
Hal itu termasuk pakaian sutra bersulam indah, rok, sarung tangan mungil, kantong sutra yang diisi dengan berbagai bumbu, bunga yang harum, kotak-kotak kosmetik, alat musik dan patung musisi, serta lebih banyak barang-barang lainnya.
"Benda-benda ini menunjukkan Lady Dai hidup mewah, yang sangat dia nikmati," kata Willow Weilan Hai Chang, direktur Galeri Institut Tiongkok di New York City pada tahun 2009 lalu.
"Dia ingin mempertahankan gaya hidup yang sama di akhirat," tambahnya.
Dikenal dengan kecantikannya di masa muda, Lady Dai memanjakan diri dalam setiap kenikmatan kuliner (seperti sup kalajengking) sampai ia mengalami obesitas.
Ukiran di penanda makamnya menggamabrkan dia bersandar pada tongkat.
Dia mungkin tidak bisa berjalan tanpanya karena trombosis koroner dan arteriosklerosis yang didapatkan karena gaya hidupnya yang tidak aktif fisik.
Ditemukan — seperti yang diungkap otopsi — sebuah fusi tulang di tulang belakangnya yang akan menyebabkan sakit punggung yang parah dan kesulitan berjalan.
Dia juga memiliki penyakit dalam kemungkinan besar karena makan makanan setengah matang, atau kebersihan yang buruk.
Baca Juga : Inilah Denjaka, Pasukan Khusus Nan Misterius yang bikin Navy Seal Gentar
Arterinya juga tersumbat, penyakit jantung yang serius, osteoporosis dan batu empedu, salah satunya bersarang di saluran empedunya dan semakin memburuk kondisinya.