Beberapa percaya cairan tersebut sebenarnya adalah air dari tubuh dan bukan cairan pengawet yang dituangkan ke dalam peti matinya.
Bagaimana sebenarnya tubuh Lady Dai bertahan dari pembusukan adalah sebuah misteri, karena banyak mayat di ruang kedap udara dan kedap air yang sama, gagal dipertahankan.
Penggalian di Mawangdui dan jasad Lady Dai, serta suami dan putranya, dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologi besar pada abad ke-20.
Tubuh Lady Dai saat ini berada Museum Provinsi Hunan, di mana orang-orang dapat melihatnya.
Baca Juga : Fans Malaysia Boikot Beli Jersey Timnasnya Saat Tahu Made In Indonesia