Follow Us

Ketika Pemenang Perang Dunia ke-2 Tak Bisa Mengalahkan Indonesia di Pertempuran Surabaya

Suar.id - Rabu, 07 November 2018 | 06:00
Pertempuran Surabaya menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia tidak mau dijajah lagi.
Kolase Intisari

Pertempuran Surabaya menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia tidak mau dijajah lagi.

Melawan negara pemenang Perang Dunia ke-II, negara yang tak terkalahkan sepanjang peradaban perang modern.

Tapi Bung Tomo juga tahu. Ada kalanya kaki tetap harus melangkah ke gunung pedang meskipun kematian sudah pasti menanti di sana.

Karena itulah jalan hidup yang sudah digariskan langit bagi seseorang yang ingin tegak harga dirinya.

Dan pada 10 November 1945 pecahlah pertempuran yang tak terbayangkan oleh akal sehat.

Surat kabar Times di London mengabarkan bahwa kekuatan Inggris terdiri dari 25 ponders, 37 howitser, 15 tank Sherman, HMS Sussex dibantu 4 kapal perang destroyer, 12 kapal terbang jenis Mosquito, 15.000 personel dari Divisi 5 dan 6.000 personel dari Brigade 49 The Fighting Cock.

Semua itu dilawan oleh para pejuang NKRI hanya dengan senapan kuno, keris, dan bambu runcing!

Baca Juga : Sangar, Ini 6 Pasukan Khusus TNI yang Kemampuan Tempurnya di Atas Rata-rata

Dalam bukunya, Birth of Indonesia, David Wehl menulis:

“Di pusat kota, pertempuran lebih dahsyat, jalan-jalan diduduki satu per satu, dari satu pintu ke pintu lainnya.

"Mayat dari manusia, kuda-kuda dan kucing-kucing serta anjing-anjing, bergelimpangan di selokan-selokan; gelas-gelas berpecahan, perabot rumah tangga, kawat-kawat telepon bergelantungan di jalan-jalan, dan suara pertempuran menggema di tengah-tengah gedung-gedung kantor yang kosong.

"Perlawanan Indonesia berlangsung dalam dua tahap, pertama pengorbanan diri secara fanatik, dengan orang-orang yang hanya bersenjatakan pisau-pisau belati menyerang tank-tank Sherman, dan kemudian dengan cara yang lebih terorganisasi dan lebih efektif, mengikuti dengan cermat buku-buku petunjuk militer Jepang.”

Pada akhirnya para pejuang republik memang kalah.

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest