Suar.ID - Pada Jumat (23/12) malam, Keraton Solo, Jawa Tengah kembali geger.
Bagaimana tidak, ada oknum polisi yang menodongkansenjata api alias senpike cucu Raja Pakubuwono XIII.
Terungkap, sejarah konflik di Keraton Soloini sudah terjadi sejak 18 tahun lalu.
Konflikini pun terjadi gegara hal ini.
Sebelumnya kericuhan yang terjadi di Keraton Solo ini melibatkan 2 kubu.
Kedua kubu ini yaitu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhan Pakubuwono XIII dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) atau kubu Gusti Moeng.
Dilansir TribunSolo.com, LDA sendiri adalah kerabat keraton yang berisi pada adik dan anak raja.
Sedangkan, Sri Susuhan Pakubuwono XIII adalah raja di Keraton Solo yang kini menjabat.
Gusti Moeng atau Gusti Kanjeng Ratu Wandasari ini adalah putri dari pasangan Sri Susuhan Pakubuwono XIII dengan Kanjeng aden Ayu Pradapaningrum.
KPH Eddy Warabhumi yang adalah suami Gusti Moeng ini akui kalau ada anggota kepolisian yang terlibat dalam konflik internal Keraton Solo ini.
Ia pun akui kalau anggota Polri ini menodongkan senpi ke cucu Raja Pakubuwono XIII.