Ia bahkan akui sudah berikan maaf pada Bharada E, sebagai orang yang pertama kali menembak Brigadir J.
“Sebagai orang yang memiliki Tuhan atau kita diajarkan dalam agama, kita memaafkan saling memaafkan,”kata dia.
Rosti kemudian ungkap isi hatinya yang begitu ingin disampaikannya pada Sambo dan Putri.
“Hati dia terbuat dari apa? Itu yang pertama,”katanya.
Pertanyaan ini pun ia khususkan pada Putri yang sama-sama memiliki anak.
“Apalagi dia seorang perempuan yang telah melahirkan anak, saya akan menanyakan, hatinya terbuat dari mana?,”tanya dia lagi.
Dirinya pun tak habis pikir pada Putri yang bisa tega biarkan ajudannya ini dibunuh dengan cara yang keji.
“Apakah tidak memiliki nurani seorang ibu?
"Melihat ajudannya yang begitu bertanggung jawab dalam tugasnya mengawal dia selama ini, selama dia bertugas di rumah itu dan mengurus rumah tangga, dan dipercayai seperti yang tadi disebutkan oleh bapak kuasa hukum dari pihak kami,”jelas dia.
Selain itu, ia pun sindir upaya dan juga siasat yang dilakukan Putri, apakah itu memang dilakukan atas dasar nuraninya atau tidak.
“Segala upaya dia ataupun siasat dia selama ini kan kita enggak tahu, apakah itu ketulusannya dia atau bukan kita tidak tahu kan,”kata dia.
Rosti pun tak menyangka kalau Putri ini bisa diam saja lihat perlakuan yang didapat oleh Brigadir J.