Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ngerinya Pintu 13 di Tragedi Kanjuruhan, Ibu Muda ini Kehilangan Suami dan Anaknya: Pasrah

Aditya Eriza Fahmi - Rabu, 05 Oktober 2022 | 12:33
Pilu ibu muda kehilangan suami dan anak balitanya di tragedi Kanjuruhan, kuak ngeriya momen berdesakan pintu 13.
Tribunnews

Pilu ibu muda kehilangan suami dan anak balitanya di tragedi Kanjuruhan, kuak ngeriya momen berdesakan pintu 13.

Suar.ID - Tragedi Kanjuruhanhingga kni memang jadi sorotan publik.

Berbagai kisah pilupun datang dari tragedi Kanjuruhanini.

Salah satunya datang dari seorang ibu mudayang harus rela kehilangan suamidan juga anaknya yang masih berusia 3 tahun.

Tak cuma itu, ia pun ceritakan ngerinya pintu 13 di tragedi Kanjuruhanini yang jadi banyak orang berdesak-desakan.

Untuk diketahui, tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/10) ini pun masih sisakan duka bagi masyarakat Indonesia terutama keluarga yang ditinggalkan.

Pasalnya dalam tregedi yang berujung maut terjadi usai pertandingan Arema FC dan Persebaya ini ada ratusan nyawa melayang dan ratusan lainnya luka-luka.

Kengerian pun kian terjadi kala polisi mulai menembakkan gas air mata ke tribun dan penonton pun berbondong-bondong lari ke pintu 13 stadion Kanjuruhan.

Salah seorang ibu muda bernama Elmiati ini pun dirundung kesedihan gegara kehilangan suami dan anak balitanya di pintu stadiun Kanjuruhan.

Hal ini berawal saat pintu 13 ini malah terkunci padahal masssa yang sesak napas akibat gas air mata pun kian panik sampain saling berhimpitan dan terinjak-injak.

Kala itu pun pintu 13 Stadion Kanjuruhan ini disebut-sebut layanya kuburan massal lantaran banyak suporter Arema yang meninggal.

Diantara mereka pun banyak wanita dan anak-anak.

Dipantau dari jejaring Twitter, pada Selasa (4/10), gate 13 ini pun langsung jadi tranding dengan tagar 'Kengerian di Pinti 13'.

Melalui tagar ini pun banyak netizen yang bagikan suasana di lokasi kejadian ataupun beberapa fakta dan asmusi soal dalang dibalik peristiwa ini.

Salah satunya seperti kisah yang dialami ibu muda asal Malang bernama Elmiati (33).

Elmiati, korban selamat tragedi Kanjuruhan.
TribunJatim/Luhur Pambudi

Elmiati, korban selamat tragedi Kanjuruhan.

Ia pun harus rela kehilangan suami dan buah hatinya dalam peristiwanya ini.

Melansir dari SuryaMalang.com, Elmiati ini ceritaan kalau dirinya saksikan pertandingan Arema vs Persebaya bersama suami, Rudi Harianto dan anaknya M Fairdi Prayogo (3).

Elmiati pun tak menyangka kalau malam itu suami dan anak bungsunya ini bakal tewas terhimpit massa.

Tak diketahui dari mana asalnya, usai pertandingan usai dan para suporter berusaha turun ke lapangan, tetiba beberapa peluru selongsong gas air mata ini berterbangan ke area tribun 13.

Tribun ini pun jadi tempat Elmiati bersama suami yang sedang dekap anak balita yang digendongnya.

Kala itu, posisi Elmiati bersama suami dan putri balitanya ini berada di barisan tengah tribun 13.

"(Lontaran bola gas air mata) Iya ke arah tribun. Lontaran itu masuk ke kerumunan penonton."

"Suami saya mengajak pulang 'ayo pulang aja, selak adik keno gas (keburu anak terkena gas)', posisi itu sudah ricuh," ujar Elmiati saat ditemui TribunJatim.com.

Mereka pun kemudian menuju pintu 13 yang rupanya sudah dipadati para penonton lain yang berusaha keluar lantaran sesak terkena gas air mata.

Namun sayang merekayang sudahterlanjur berada di sana ini ikut terhimpit gegara pintu 13 ini terkunci.

Elmiati ini pun akhirnya terpisah dengan suami dan anaknya saat tengah berdesak-desakan.

Ia pun saat itu akui sudah pasrah bila memang harus meninggal dunia di sana.

"Saya juga sudah pasrah kalau nanti ikut meninggal, saya meninggal dengan suami dan anak saya, pikiran saya cuma begitu," kenangnya.

Elmiati pun ceritakan kalau ia melihat langsung penderitaan para suporter Arema.

"Itu (orang-orang) masih teriak-teriak. Ada yang keluar busa.

"Ada yang sekarat. Saya lihat sendiri," ungkapnya.

Suasana kericuhan di stadion Kanjuruhan, Malang
kompas.com

Suasana kericuhan di stadion Kanjuruhan, Malang

Kendati begitu, di tengah kondisi ini, tetiba ada seorang yang menariknya keluar dari kerumunan untuk kembali naik ke tribun.

Asap gas air mata do tribun ini pun sudah menghilang tersapu hujan yang turun.

"Ternyata, ada yang menolong saya. Saya diajak ke atas tribun lagi," tuturnya.

"(Gas air mata hilang) bukan karena angin, tapi karena hujan," terangnya.

Elmiati sendiri sebenarnya tak miliki firasat yang tandai adanya firasat ini.

Namun, 2 minggu sebelum insiden ini, sang suami ini sempat akui bermimpi rambutnya terpotong.

Sejak ceritakan pengalaman aneh soal mimpinya ini, perilaku sang suami dirasa belakangan berubah jadi resah dan takut.

"Rambutnya sudah dipotong. 'Ma aku kok mimpi rambutku aku potong yo' sembari istigfar."

"Dan (belakangan) terlihat resah, enggak seperti biasanya, habis mimpi itu," papar Elmiati.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Satukan Fans K-Pop, Army BTS Indonesia Galang Dana Mencapai Lebih Dari Rp 400 Juta

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x