Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan sudah mencapai 130 orang.
Sementara itu, korban luka-luka sebanyak 180 orang.
Namun, jumlah ini diyakini bertambah.
Dengan jumlah korban jiwa sebanyak ini, tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) dipastikan jadi insiden sepak bola paling buruk di Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan bahkan kini tercatat sebagai insiden kerusuhan paling mematikan nomor dua dalam sejarah sepak bola dunia.
Berdasarkan Wikipedia, angka130 korban jiwa di Tragedi Kanjuruhan hanya kalah dari insiden di Estadio Nacional, Lima, Peru, pada 24 Mei 1964.
Ketika itu, Peru menghadapi Argentina dalam laga kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Saat Peru tertinggal 0-1, gol mereka dianulir oleh wasit Angel Eduardo Pazos.
Keputusan itu memicu invasi suporter ke lapangan.
Mirip seperti Tragedi Kanjuruhan, polisi Peru lantas menembakkan gas air mata ke tribun penonton.
Sehingga, menciptakan kepanikan.