Di situ suami Putri Candrawathi itu membenarkan keterangan Brigjen Hendra Kurniawan.
Dalam BAP-nya, Suami Seali Syah itu bilang, seluruh saksi yang sekarang sudah jadi tersangka, Bharada E, Bripka Ricky, dan Kuat Maruf, dikumpulkan di Provos.
Setelah semua berkumpulkan, "Saya menjelekasn kepada Bripka Ricky, Bharada Richard, dan saudara Kuat tentang cerita yang harus disampaikan saat pemeriksaan," tulis Ferdy Sambo di BAP.
Cerita apa itu?
Yaitu, "Istri saya minta tolong karena dilecehkan, kemudian Bharada Richard menegur Brigadir Yosua," tulis Ferdy Sambo lagi.
"Selanjutnya Brigadir Yosua menembak dan dibalas menembak oleh Bharada Richard yang kemudian Brigadir Yosua meninggal."
Tak hanya itu, Ferdy Sambo juga memerintah ketiga anak buahnya itu untuk mempertahankan keterangan sesuai yang diperintahkan sebelumnya.
Semua itu harus dilakukan bahkan dalam pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya.
"Saya meminta mereka untuk mempertahankan keterangan sesuai yang saya jelaskan dalam setiap pemeriksaan," tuturnya.
Awalnya skenario yang disusun oleh Ferdy Sambo itu berjalan mulus, tapi tidak ada kejahatan yang sempurna.
Ternyata keluarga Brigadir J menemukan kejanggalan-kejanggalan pada jenazah anaknya sehingga mereka meminta untuk diadakan autopsi ulang.