Bahkan, melakukan penyiksaan terhadap tawanan mereka.
Selain itu, mereka juga difitnah terlibat dalam kelakuan amoral sejenis lainnya.
Setelah Soeharto menjadi presiden, Gerwani dilarang keberadaannya.
Ribuan anggota Gerwani diperkosa atau dibunuh sebagai bagian dari pembersihan anti-komunis.
Konotasi rendah mengenai Gerwani telah dikampanyekan dan meracuni pola pikir masyarakat.
Propaganda saat itu santer digencarkan.
Salah satunya, melalui media massa.
Organisasi feminis seperti Kalyanamitra dan Solidaritas Perempuan yang muncul pada 1980-an, dianggap membangun Gerwani baru.
Mereka mendapat kecaman dari masyarakat maupun aparat.
Setelah jatuhnya masa Soeharto, Gerwani mulai bisa mematahkan fitnah yang telah beredar pada masa orde baru.
Sejarah Gerwani mulai didiskusikan dalam konferensi Perempuan Indonesia di Yogyakarta pada Desember 1998.
Baca Juga: Peristiwa G30S: Ada Militer yang Tidak Setia kepada Soekarno