Suar.ID - Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) menyisakan banyak pertumpahan darah.
Peristiwa G30S sendiri awalnya dipicu dari kabar adanya sekelompok jenderal yangingin mengudeta Presiden Soekarno.
Peter Kasenda dalam buku "Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI" (2016) menulis, PKI mendapat informasi ini dari rekan mereka di militer yang merupakan simpatisan PKI.
Militer saat itu terbelah menjadi beberapa faksi yang saling memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.
Seperti yang diketahui, PKI pada saat itu adalah salah satu partai yang cukup diperhitungkan.
Kader-kadernya bahkan menduduki kursi dewan dan kursi pejabat.
Meski adafaksi militer yang simpati ke PKI, ada juga faksi-faksi yang justru anti terhadap PKI.
Ada militer yang setia kepada Soekarno, dan ada yang tidak.
Dalam faksi yang tidak loyal inilah diyakini Dewan Jenderal bersarang.
Ideologi di dunia berkembang setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945.
Negara-negara pemenang saling bersaing memperebutkan pengaruh.
Persaingan yang dikenal dengan Perang Dingin ini membelah dunia menjadi dua.