Follow Us

Peristiwa G30S: Ada Militer yang Tidak Setia kepada Soekarno

Adrie Saputra - Rabu, 07 September 2022 | 20:02
Soekarno dan tongkat komando miliknya
ist/ Tribun Jabar

Soekarno dan tongkat komando miliknya

Soeharto saat pecahnya G30S/PKI.
Surya.co.id

Soeharto saat pecahnya G30S/PKI.

Ada Uni Soviet dengan paham komunisnya.

Lalu ada Amerika Serikat dengan paham kapitalisnya.

Pada 1960-an, Soekarno dan PKI condong ke Uni Soviet dan antibarat.

Dewan Jenderal diyakini sejalan dengan Amerika Serikat dan ingin menyingkirkan Soekarno.

Atas dasar keyakinan ini, para perwira militer yang loyal kepada Soekarno bergerak secara diam-diam untuk mencegah kudeta.

Para perwira militer itu antara lain Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya), Letkol Untung (Komandan Batalion Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa), dan Mayor Sujono (Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim).

Mereka didukung oleh Sjam Kamaruzaman, Kepala Biro Chusus (BC) PKI yang merupakan badan intelijen PKI.

Daftar jenderal yang jadi sasaran disusun oleh Sjam bersama para perwira militer.

Para perwira militer itu berencana "menculik" para jenderal dan membawanya ke hadapan Presiden Sukarno.

Sayangnya rencana itu gagal total, karena tidak dilakukan dengan matang.

Para jenderal malah dibunuh.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest