Parman pernah menggagalkan pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA yang dipimpin oleh Raymond Westerling.
Prestasinya tersebut, membawanya untuk dikirimke sekolah polisi militer di Amerika oleh pemerintah Indonesia.
Ia juga pernah menduduki jabatan atase di markas besar Polisi Militer Indonesia di London, Inggris.
Selain itu, ia juga sempat memegang jabatan di Departemen Pertahanan Indonesia.
Kemudian, Parman kembali ke Indonesia.
Lalu, ia dijadikan asisten intelijen bagi KSAD Jenderal Ahmad Yani.
Pada 30 September 1965, Parman diculik oleh pasukan Resimen Cakrabirawa di kediamannya.
Malam itu, bersama dengan tentara lain yang telah ditangkap hidup-hidup, Parman ditembak mati.
Kemudian tubuhnya dibuang di sebuah sumur tua, yang dikenal sebagai Lubang Buaya.
Baca Juga: Tewas Jadi Korban Pengkhianatan G30S, Begini Karier Mentereng Jenderal TNI Ahmad Yani