Disebut tahu banyak rahasia Putri Candrawathi, Kuat Maruf disebut ikut terlibat dalam merencanakan skenario penembakan Brigadir J. Siapa sosok ini sebenarnya?
Suar.ID -KM alias Kuat Maruf ternyata bukan sekadar saksi mata penembakan Brigadir J.
Oleh Komnas HAM, Kuat Maruf juga disebut ikut merencanakan pembunuhan Brigadir J bersama Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir RR, ajudan senior Irjen Ferdy Sambo.
Tak hanya itu, Kuat Maruf juga disebut tahu semua rahasia Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.
Fakta terbaru itu disampaikan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik ketika diundang di acara Kompas Pagi, Selasa (16/8) kemarin.
Kuat Maruf, bersama Brigadir RR dan Bharada E, telah ditetapkan sebagai tersangka penembakan Brigadir J dan dijerat dengan Pasal340 tentang Pembunuhan Berencana Subsider Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama-lamanya 20 tahun.
Awalnya Kuat Maruf disebut hanya ikut menyaksikan penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Tapi menurut keterangan Komnas HAM,Kuat Maruf juga ikut merancang skenario penembakan Brigadir J.
Skenario itu, menurut Komnas HAM, dibuat tak lama setelah Kuat Maruf dan Irjen Ferdy Sambo tiba di Jakarta dari Magelang.
Selain dua nama itu, Brigadir RR juga disebut ikut terlibat dalam merancan skenario penembakan Brigadir R.
Versi Komnas HAM: mulai pukul 16.00 WIB Jumat, 8 Juli 2022, Irjen Ferdy Sambo tiba lebih dulu dari Magelang.
Sembari menunggu kedatangan rombongan Putri Candrawathi, di mana ada Brigadir J di sana, Irjen Ferdy Sambo merencanakan skenario penembakan Brigadir J selama kurang lebih satu jam.
Rencana itu, seperti kita tahu, akhirnya dieksekusi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 17.07 WIB.
"Setelah itu, baru keluar dari rumah pribadi ke rumah dinas sekitar jam 17.07 WIB," kata Damanik.
"Satu jam itulah mereka membicarakan apa yang terjadi di Magelang, bersama RR dan KM."
Ditegaskan Komnas HAM, fakta baru ini terungkap setelah memeriksa Ferdy Sambo dan beberapa tersangka
"Itu yang sebenarnya terjadi. Tapi bukan dalam bentuk rekaman kejadian. Tapi 1 jam lebih itu didapatkan informasi bahwa mereka, secara detil apa yang dialami istrinya, kemudian merancang tindakan pembunuhan itu,"
"Itu pengakuan FS dan yag lain-lain," paparnya.
Tentu kita penasaran, siapa sebenar Kuat Maruf?
Pria yang sering disapa Om Kuat itu ternyata sudah bertahun-tahun bekerja sebagai sopir dan pengawal Putri Candrawathi.
Dalam kesaksiannya kepada sang mantan pengacara, Bharada E mengaku sempat 'disemprot' Om Kuat.
Peristiwa itu terjadi saat Bharada E turut dalam rombongan Putri Candrawathi di Magelang.
Kala itu, Bharada E yang baru tiba dari luar rumah terkejut mengetahui Putri Candrawathi menangis.
Langsung naik ke lantai atas tempat Putri Candrawathi berada, Bharada E dicegah Om Kuat.
Kepada Bharada E, Om Kuat menyebut bahwa ajudan Ferdy Sambo itu tidak perlu tahu persoalan Putri Candrawathi.
Atas aksi Om Kuat tersebut, ia diduga mengetahui rahasia Putri Candrawathi yang membuatnya menangis.
Sebab saat baru tiba di rumah, Bharada E melihat Om Kuat berada di sisi Putri Candrawathi yang sedang menangis.
Saat itu Om Kuat diduga paham dan tahu betul kejadian yang membuat Putri Candrawathi menangis.
"Sampai di rumah, Ricky (Brigadir RR) dan Richard (Bharada E) naik ke atas. Tapi ada yang namanya Kuwat (bilang) 'udah, Richard jangan ikut campur'. Karena si Richard enggak mau ikut campur, dia enggak ngerti apa yang terjadi," pungkas Deolipa Yumara seraya menirukan cerita Bharada E.
Tangisan Putri Candrawathi itulah yang akhirnya memicu emosi di dalam diri Ferdy Sambo.
Hingga akhirnya Ferdy Sambo merancang pembunuhan Brigadir J.