Sembari menunggu kedatangan rombongan Putri Candrawathi, di mana ada Brigadir J di sana, Irjen Ferdy Sambo merencanakan skenario penembakan Brigadir J selama kurang lebih satu jam.
Rencana itu, seperti kita tahu, akhirnya dieksekusi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 17.07 WIB.
"Setelah itu, baru keluar dari rumah pribadi ke rumah dinas sekitar jam 17.07 WIB," kata Damanik.
"Satu jam itulah mereka membicarakan apa yang terjadi di Magelang, bersama RR dan KM."
Ditegaskan Komnas HAM, fakta baru ini terungkap setelah memeriksa Ferdy Sambo dan beberapa tersangka
"Itu yang sebenarnya terjadi. Tapi bukan dalam bentuk rekaman kejadian. Tapi 1 jam lebih itu didapatkan informasi bahwa mereka, secara detil apa yang dialami istrinya, kemudian merancang tindakan pembunuhan itu,"
"Itu pengakuan FS dan yag lain-lain," paparnya.
Tentu kita penasaran, siapa sebenar Kuat Maruf?
Pria yang sering disapa Om Kuat itu ternyata sudah bertahun-tahun bekerja sebagai sopir dan pengawal Putri Candrawathi.
Dalam kesaksiannya kepada sang mantan pengacara, Bharada E mengaku sempat 'disemprot' Om Kuat.
Peristiwa itu terjadi saat Bharada E turut dalam rombongan Putri Candrawathi di Magelang.