Ada dugaan Putri Candrawathi sempat bertanya di mana keberadaan suaminya, Irjen Ferdy Sambo, kepada Brigadir J yang menyebabkan Brigadir J dieksekusi.
Suar.ID -Beberapa dugaan kejadian sebelum penembakan Brigadir J kembali dibongkar oleh Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir J.
Salah satunya adalah soalistri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang bertanya tentang keberadaan suaminya.
Burhanuddin menduga di situlah Brigadir J kemudian mengadukan apa yang dia ketahui, termasuk adanya dugaan perselingkuhan Irjen Ferdy Sambo.
Dia menjelaskan,istri Ferdy Sambo beberapa kali sempat bertanya keberadaan Ferdy Sambo kepada mendiang Brigadir J.
"Bapak ke mana, kenapa belum pulang,' dan seterusnya," jelas Komaruddin, Rabu (10/8) kemarin.
"Brigadir J diduga memberi tahuke mana Bapak pergi, disebutkan satu tempat dengan si nona."
Dari situ, Komaruddin melanjutkan, lalu ada cekcok antara Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat di Magelang.
"Sehingga terjadilah (Putri Candrawathi) nangis-nangis," tukas Kamaruddin.
"Akibatnya ada lagi ancaman kepada dia tapi dari para ajudan, gara-gara almarhum ini ibu jadi sakit, artinya kenapa ini informasi harus diberi tahu (kepada istri Ferdy Sambo)," pungkas sang pengacara.
Sementara itu, menurut keteranganHotman Paris Hutapeayang mendengar penuturan mantan kuasa hukumBharada EMuhammad Boerhanuddin,istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sudah menangis sejak dari Magelang.
Apakah dia sudah tahu kalauBrigadir Jmau dieksekusi?
Hotman Paris mengungkapkan itu di akun Instagramnya pada Rabu (10/8) kemarin.
Seperti disebut di awal, pernyataan Hotman Paris itu muncul setelah mendengar pengakuan mantan kuasa hukum Bharada E.
Ketika itu, Boerhanuddin diundang di acara Hotroom yang tayang di Metro TV.
"Sejak dari Magelang, Ibu PC atau istri dari Irjen Sambo sudah menangis," kata Hotman Paris.
Meski begitu, Hotman Paris tidak menjelaskan lebih jauh apa yang menyebabkan istri Irjen Ferdy Sambo menangis.
Nah di sisi lain, polisi juga telah mengungkap fakta mengejutkan.
Ternyata, menurut temuan polisi, Irjen Ferdy Sambo telah merencanakan penembakan terhadap Brigadir J sejak dia berada di Magelang.
Keluarga Irjen Ferdy Sambo ke Magelang untuk menjenguk anaknya yang menempuh pendidikan di kota yang berada di Jawa Tengah itu.
Polisi juga menegaskan bahwa Irjen Ferdy Sambo telah mengakui dirinya menyuruh Bharad E dan Brigadir RR untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
"Tersangka FS marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.
"Yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga."