Dikutip dari Tribunnews, saat itu dia berada di ruangan lain yang ada di lantai dasar rumah dinas itu.
Menurut pengakuan Bharada E, tiba-tiba saat itu dia mendengar suara teriakan istri Irjen Ferdy Sambo dari dalam kamarnya yang juga di lantai dasar.
"Dia (Bharada E) naik ke lantai dua ke ruangan ajudan. Dia lagi bersih-bersih. Terus dia dengar suara teriakan dari ibu Putri (istri Ferdy Sambo. Ini dari versi Bharada E," beber Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Lantaran mendengar teriakan yang cukup kencang apalagi sampai namanya juga dipanggil oleh istri Irjen Ferdy Sambo, Bharada E langsung bergegas turun.
Namun Damanik tak membeberkan dimana posisi ajudan bernama Bripka Ricky saat peristiwa penembakan antara Brigadir J dan Bharada E.
Padahal dari keterangan yang didapat Komnas HAM saat itu Bripka Ricky juga berada di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Dia Bharada E) turun ke bawah melihat saudara J. Dia bertanya ada apa ini, dia lihat J mengarahkan senjata ke dia dan menembak. Setelah itu dia mundur ke belakang, ambil senjata dan mengokang dan menembak senjata," papar Damanik.