Yang ini, Bharada pangkat paling bawah, yang ngawal waktu ke Komnas HAM bintara dan ada kolonel juga.
Bayangkan apa gak hebat Bharada ini. Sakti," kata Susno Duadji dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), TVOne, pada Jumat (29/7/2022) lalu.
Tak hanya itu, jenderal bintang 3 itu menyoroti kesaktian seorang Bharada E lainnya.
Yakni, tak mempan meski ditembak 7 kali oleh Brigadir J dan malahan menyerang balik Brigadir J hingga tewas.
"Saktinya lagi bharada ini, nembak 5 peluru kena. Dia ditembak 7 peluru gak ada yang kena," ujar Susno Duadji sambil tertawa.
Pengakuan Bharada E
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menjelaskan, berdasarkan pengakuan Bharada E, peristiwa tembak-tembakan ini terjadi saat Bharada E baru pulang dari Magelang Jawa Tengah.
Pada 8 Juli 20222 itu, setelah pulang dari Magelang, Bharada E mengaku ia bersama Brigadir J, Putri Candrawathi dan para ajudan lainnya ini sempat melakukan isoman di rumah dinas Ferdy Sambo.
Bharada E menyebutkan dirinya dan ajudan lain langsung naik ke lantai 2.
Namun, tiba-tiba saat hendak rebahan, Bharada E mendengar teriakan minta tolong dari Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo dari lantai 1.
"Saat sampai tiba di rumah pribadi Pak Sambo yang juga terlihat di CCTV, mereka kemudian menuju ke rumah dinas untuk isoman.