Suar.ID -Tempat Persembunyian Anak Kiai Pelaku Pencabulan Di Jombang Diserbu Polisi, Simpatisan Halangi Jemput Paksa.
Polisi dari Polda Jawa Timur melakukan penjemutan DPO pelaku pencabulan MSAT (46) di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/6/2022).
Dengan, membawa tameng, helm dan rompi, polisi melakukan pengepungan di persembunyian Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.
"Informasi yang kami dapatkan saat ini, betul memang dilakukan upaya jemput paksa hari ini."
"Dan ini polisi juga melakukan upaya maksimal dengan mengerahkan sejumlah anggota," kata jurnalis KOMPAS TV, Muhammad Syafiudin di lokasi, Kamis.
Ia menjelaskan, polisi gabungan dari Satribmob Polda Jawa Timur telah bersiaga sejak pagi tadi.
Sejumlah akses jalan, termasuk jalan raya maupun gang sempit di lokasi sekitar pesantren ditutup sementara.
Hal ini demi upaya penangkapan tersebut.
Selain itu, ia juga menyebutkan, sempat terjadi ketegangan.
Lantaran, polisi mendapat perlawanan dan perhadangan dari pihak pesantren.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto membenarkan, pihaknya melakukan upaya penangkapan terhadap MSAT.
"Penanangan kasus pencabulan oleh MSAT, sekarang kita masih melakukan proses penggeledahan di dalam pondok."
"Mohon doanya, mudah-mudahan hari ini kita bisa menemukan yang bersangkutan," kata dia.
Kombes Pol Dirmanto, selaku Kabid Humas Polda Jawa Timur mengatakan, upaya penjemputan paksa ini sebagai tindak lanjut Polda Jatim yang telah berupaya persuasif untuk meminta DPO berinisial MSAT menyerahkan diri.
Dalam upaya jemput paksa ini, Polda Jatim sempat melakukan pengepungan.
Bahkan, polisi mendapat perlawanan dari sejumlah simpatisan pendukung DPO MSAT.
Pada hari terjadinya upaya penangkapan paksa itu, upaya persuasif dilakukan oleh Kapolres Jombang, AKBP Muh Nurhidayat.
Nurhidayat menemui pihak keluarga, atau ayahanda MSAT, berinisial MM.
Video upaya persuasif yang dilakukan Polres Jombang itu sempat diabadikan ponsel warga yang menyaksikan momen tersebut.
AKBP Muh Nurhidayat, bertemu dan bertatap muka langsung dengan MM.
Ia merupakan petinggi dari Ponpes yang berlokasi di Ploso, Jombang tersebut.
Dalam video berdurasi 1 menit 55 detik itu, MM menegaskan, kasus yang menyeret nama anaknya itu, sebagai fitnah yang terjadi di dalam keluarganya.
Penegasan itu, disampaikan berulang kali dengan nada suara yang terdengar pelan.
Bahkan, MM juga menghendaki pihak kepolisian segera kembali ke tempat atau markasnya masing-masing.
"Demi untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah ini, masalah keluarga," ungkap MM, melalui microphone pengeras suara, melansir Surya.
"Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing,"
"Jangan memaksa diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini,"
"Semua itu adalah fitnah, Allahuakbar, cukup itu saja," pungkasnya.