Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bela Guru Ngaji yang Cabuli 10 Muridnya, Barbie Kumalasari Ungkap Alasan Mau jadi Pengacara Sosok yang Dicap Bukan Manusia Ini: Saya Merasa Terpanggil

Rahma Imanina Hasfi - Kamis, 28 April 2022 | 12:37
Barbie Kumalasari
Wartakota/ Arie Puji Waluyo

Barbie Kumalasari

Suar.ID - Tentu nama Barbie Kumalasari masih lekat dalam ingatan masyarakat Tanah Air.

Sosoknya sempat menuai berbagai kontroversi di dunia hiburan.

Sudah lama tak bolak-balik layar kaca televisi, Barbie Kumalasari muncul dengan pekerjaannya sebagai pengacara.

Diberitakan bahwa Barbie Kumalasari menjadi seorang pengacara dari oknum guru ngaji yang melakukan pencabulan kepada 10 santriawatinya.

Dalam agenda pembacaan dakwaan yang belangsung pada, Selasa (26/4/2022) di Pengadilan Negeri Depok, Barbie Kumalasari tampak duduk di kursi bagian penasihat hukum terdakwa MMS (69).

Barbie mengatakan bahwa dirinya merasa terpanggil dan merasa iba pada hukuman yang dijatuhi kepada MMS yang telah mencabuli 10 santriawati.

"Saya merasa terpanggil juga untuk mendampingi, karena kan ini ancamannya di atas 5 tahun. Di mana diamcam hukuman dijatuhkan 5 tahun wajib didampingi advokat," ungkap Barbie Kumalasari.

"Apalagi ini kasus pencabulannya melibatkan anak-anak, jadi tadi saya sebagai ibu miris banget mendengarnya ada yang dua kali, empat, tujuh kali, kayaknya mendengarnya pengen buru-buru selesai kayaknya enggak tega banget dan ini menurut saya penyakit ya," sambungnya.

Meski mendukung seorang yang dicap bukan manusia oleh masyarakat Indonesia, dari hati yang terdalam Barbie Kumalasari merasa tetap memiliki empati dan menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan pihak keluarga.

Barbie Kumalasari jadi pengacara guru ngaji yang cabuli 10 muridnya

Barbie Kumalasari jadi pengacara guru ngaji yang cabuli 10 muridnya

"Kalau saya begini, kita sebagai advokat kita berprofesi membela siapapun kliennya baik yang salah maupun benar," kata Barbie.

"Kami selaku kuasa hukum memohon maaf kepada keluarga dan korban pastinya. Orang tua dari korban perasaannya pasti hancur, tapi untuk korban jangan sampai putus asa, kita tetap mensupport masa depannya tetap sempurna dan normal sehingga trauma masa lalunya ini butuh waktu untuk proses menghilangkan rasa trauma," pungkasnya.

Source :TribunSumsel.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x