Dokumen yang bocor itu ditulis pada 2020 silam oleh sebuah perusahaan teknik yang didukung Beijing.
Hal ini menunjukkan, bagaimana negara adidaya komunis itu mencari basis operasi untuk pasukan angkatan laut selama 75 tahun ke depan.
Fakta ini muncul hanya 24 jam setelah Kedutaan Besar China di ibu kota Honiara mengatakan laporan tentang Beijing yang mendirikan pangkalan militer, benar-benar informasi yang salah yang sengaja disebarkan dengan motif politik.
Sehingga, membuat kekhawatiran di wilayah Australia.
Dalam dokumen itu, Rong Qian dari Perusahaan Rekayasa Proyek Internasional Avic menulis kepada Leslie Kikolo yang merupakan mantan Perdana Menteri Provinsi Isobel.
Surat itu 'menunjukkan niat kami untuk mempelajari peluang untuk mengembangkan Angkatan Laut dan proyek infrastruktur di tanah yang disewa untuk Angkatan Laut Pembebasan Rakyat, untuk Provinsi Isobel dengan hak eksklusif selama 75 tahun,' kata Rong dalam dokumen yang diterbitkan oleh news.com.au.
Dan Rong berjanji, sebelum pengembangan proyek, China akan membantu Kepulauan Solomon, termasuk infrastruktur, pendidikan dan olahraga.
"Keahlian kami di sektor terkait, tidak hanya akan berkontribusi pada keberhasilan Pelatihan Kejuruan di Kepulauan Solomon, tetapi juga akan membantu negara itu untuk meningkatkan tingkat pendidikan dan kerjasama militernya dengan China," ujarnya.
Baca Juga: Bikin Ngeus Dada, Inilah Foto Mengerikan dari Lokasi Kecelakaan Pesawat China Eastern